Al Shabaab Bantah Pelaku Penyerangan Mal Kenya Termasuk Wanita dan WNA

Al Shabaab Bantah Pelaku Penyerangan Mal Kenya Termasuk Wanita dan WNA

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 13:26 WIB
Foto pelaku di dalam mal (Daily Mail)
Nairobi - Kelompok militan Al Shabaab yang mendalangi penyanderaan di mal Kenya membantah keterlibatan warga negara asing (WNA) dalam aksinya. Kelompok asal Somalia ini juga membantah adanya wanita di antara para pelaku penyanderaan maut itu.

Seorang komandan Al Shabaab, Abu Omar menyampaikan bantahan tersebut kepada radio BBC dan dilansir AFP, Selasa (24/9/2013). Omar memutuskan untuk berbicara dengan media setelah sejumlah media Inggris memberitakan keterlibatan Samantha Lewthwaite, seorang janda pengebom London pada insiden 7 Juli 2005 silam.

Omar mengaku, dirinya terus berkomunikasi dengan para pelaku yang hingga saat ini masih berada di dalam mal Westgate di Nairobi, Kenya. Dia menegaskan, para pelaku tidak akan berunding dengan aparat setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sejumlah rumor beredar bahwa ada warga Amerika, Inggris dan para pelaku dari negara berbeda yang terlibat. Saya pastikan kepada Anda bahwa itu tidak ada yang benar, saya tahu bahwa rumor tidak berdasar ini sama sekali tidak benar," tegas Omar.

Sedangkan mengenai keterlibatan wanita dalam serangan ini, Omar juga membantahnya. Menurutnya, Al Shabaab tidak akan pernah melibatkan wanita dalam serangan semacam ini.

"Untuk memastikan, kami tidak mengerahkan saudari-saudari kami untuk melakukan serangan militer semacam ini, jadi itu hanya rumor tidak berdasar yang sama sekali benar," imbuhnya.

Rumor ini beredar setelah sejumlah tentara Kenya mengaku melihat seorang wanita kulit putih bercadar sibuk memberikan instruksi kepada para pelaku di dalam mal. Tidak hanya itu, laporan terbaru menyebutkan bahwa salah satu dari tiga pelaku yang tewas tertembak adalah seorang wanita kulit putih.

Spekulasi soal keterlibatan Samantha pun semakin menguat. Namun belum ada pernyataan resmi dari otoritas Kenya soal hal ini. Kepolisian setempat masih menyelidiki keterlibatan seorang wanita kulit putih ini. Menurut mereka, bisa saja salah satu sandera dipaksa mengenakan pakaian seperti pelaku, untuk menjadi umpan.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads