"Orang boleh memilih. Kalau ada orang di luar yang berseberangan, ya ambillah posisi itu. Kalau mau ke sana, ya ke sana. Ambillah sikap, jangan engkau mendua," ucap Pramono di media center tim sukses pencapresannya 'Edhie Wibowo 55', Jl Diponegoro 43, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Pramono menilai mantan ketua umum Anas Urbaningrum sebagai figur yang telah berseberangan dengan PD. Tak elok jika kader PD berdiri di atas dua kaki dengan pijakan yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Gede Pasek Suardika dan Ahmad Mubarok yang hadir di deklarasi ormas Pergerakan Indonesia besutan Anas, Saan Mustopa juga dikenal dekat dengan Anas Urbaningrum. Saan telah dilengserkan dari jabatan Sekretaris Fraksi PD di DPR.
Namun Pramono enggan memastikan apakah lengsernya sejumlah kader loyalis Anas tersebut dikarenakan peristiwa deklarasi ormas itu atau bukan. Saan sendiri juga dikenal sebagai pendukung pencapresan Pramono.
"Saya belum tanya ke Pak Saan. Pak Saan sempat telepon saya, tapi saya waktu itu lagi umroh. Soal Pak Saan kenapa ke sana (deklarasi ormas Anas), kan harus saya tanyakan," pungkas mantan Kepala Staf TNI AD ini.
(van/nrl)