"Harus diungkap, kasihan partainya. Kalau beli kerupuk Rp 1,4 triliun kan penuh DPR," kata ketua komisi III terpilih Ruhut Sitompul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Ia pun mengimbau kepada rekan sesama anggota Komisi III jangan takut jika tak merasa pernah menyuap KY dalam proses seleksi calon hakim agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting kalian tahu record aku, jangankan partai lain, partainya saja aku beresi. Ini oknum," imbuh politikus Partai Demokrat itu.
Ruhut menngaku berani mendorong KY dan DPR mengungkap fakta itu, karena ia merasa tak pernah ikut-ikutan suap calon hakim agung.
"Pendeknya siapa saja, nggak usah khawatir. Ketua umum itu udah paling tinggi. Aku nggak pernah main-main," ucap Ruhut.
"Aku selalu berbicara nothing to loose, aku orangnya on the track," lanjutnya.
Komisioner KY Imam Anshori kepada publik menceritakan dirinya pada 2012 pernah dicoba disuap oleh anggota DPR guna meloloskan salah satu nama calon hakim agung.
Kala itu masing-masing anggota KY ditawari Rp 200 juta atau total untuk seluruh komisioner KY yang berjumlah 7 orang sebesar Rp 1,4 miliar.
(bal/asp)