Ke DPR Lusa, KY Tetap Rahasiakan Nama Penggoda di Seleksi Hakim Agung

Jakarta - Komisi III DPR akan memanggil Imam Anshori Saleh untuk mengorek nama anggota DPR yang berusaha menyuap Komisi Yudisial (KY). Namun komisioner KY itu akan bungkam dan tidak akan menyebut nama orang yang meminta diloloskannya seorang nama calon hakim agung.

Sedianya Imam dipanggil hari ini, tetapi Imam tidak bisa hadir. "Sudah saya sampaikan lewat surat ketidakhadiran ke DPR karena masih ada acara di Makassar," kata Imam saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/9/2013).

Usai acara di Makassar, malamnya Imam akan terbang ke Surabaya dan disambung ke Jombang guna menghadiri pelantikan Bupati Jombang. Imam berjanji Rabu (25/9) memenuhi undangan Badan Kehormatan DPR soal percobaan suap Rp 1,4 miliar bagi KY dari anggota DPR.

"Akan saya terangkan duduk kejadiannya, itu terjadi di seleksi hakim agung 2012," ujar mantan anggota DPR dari Fraksi PKB ini.

Imam kepada publik menceritakan dirinya pada 2012 pernah dicoba disuap oleh anggota DPR guna meloloskan salah satu nama calon hakim agung. Masing-masing anggota KY ditawari Rp 200 juta atau total untuk seluruh komisioner KY yang berjumlah 7 orang sebesar Rp 1,4 miliar.

Atas hal ini, berbagai LSM pemerhati hukum meminta Imam menyebutkan nama orang yang berusaha menyuapnya. Namun Imam jauh-jauh hari sudah memberikan pernyataan tegas. Dirinya tidak akan membuka nama atau pun dari partai mana orang yang mencoba menyuapnya itu.

"Saya tak akan buka nama dan identitas dari anggota DPR itu," pungkas mantan wartawan senior ini.

(asp/fdn)