"Kita sedang koordinasi dengan rutan untuk tindak lanjut. Polisi akan razia, tentunya koordinasi dengan rutan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Ia menambahkan, razia itu dilakukan lantaran beberapa saat setelah polisi datang ke Rutan, senjata yang digunakan para napi yang terlibat keributan itu tidak ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Rikwanto mengatakan, razia juga dilakukan untuk mencari senjata atau barang yang berbahaya yang bisa digunakan oleh napi saat berkelahi. Ini berkaitan juga dengan masih adanya senjata tajam beredar di dalam napi, yang seharusnya dilarang masuk.
"Kita koordinasi dengan rutan hal-hal yang biasa terjadi di rutan, kalau berkelahi begitu mudah didapatkan senjata tajam ini dari mana," imbuhnya.
Perkelahian antarnapi terjadi pada Kamis (18/9) pukul 18.30 WIB. Perkelahian yang dipicu masalah utang-piutang itu mengakibatkan 6 orang terluka.
"Ada 2 orang yang parah dirujuk ke RS Kramat Jati, dan 4 orang dirawat di Klinik Salemba," ujarnya.
Sejauh ini, pihak kepolisian telah memeriksa saksi-saksi di antaranya dua orang bernama Ali dan Indra yang punya masalah utang-piutang, sipir yang saat itu berdinas dan korban perkelahian.
(mei/fdn)