Ini yang Akan Dilakukan Dubes Myanmar yang Baru untuk Muslim Rohingya

Ini yang Akan Dilakukan Dubes Myanmar yang Baru untuk Muslim Rohingya

- detikNews
Kamis, 19 Sep 2013 20:59 WIB
Jakarta - Ito Sumardi terpilih menjadi duta besar Indonesia untuk Myanmar. Salah satu isu yang diperhatikan oleh Ito adalah muslim Rohingya.

"Perkembangan Rohingya itu, saat ini belum ada upaya yang tuntas. Karena Rohingya masih dianggap kelompok bengali Islam. Rohingya ini belum diakui menjadi bagian dari 135 etnis di sana," ujar Ito saat berbincang dengan detikcom di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2013).

Mantan Kabareskrim Polri ini juga menyambut baik kebijakan baru pemerintah Myanmar yang mulai memberikan kebebasan meyakini dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Kebijakan tersebut dianggap Ito sebagai kesempatan perbaikan nasib muslim Rohingya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pemerintah sana mengambil kebijakan, maka ada desakan dari mayoritas. Tapi pemerintah Myanmar telah mengeluarkan kebebasan memeluk agama, itu kemajuan besar. Ini menjadi pintu masuk etnis Rohingya sebagai salah satu kelompok etnis di Myanmar," ujar Ito.

Namun Ito membenarkan isu muslim Rohingya di Myanmar bisa menjadi isu yang mengancam hubungan bilateral Indonesia dengan negara yang dulu disebut Burma itu. Ito mengaku tengah memikirkan cara agar isu muslim Rohingya tidak berdampak pada hubungan baik Myanmar-Indonesia.

"Bahayanya ini bisa menimbulkan sentimen negatif di negara kita. Kalau ada warga Myanmar di Indonesia, kedutaannya, kan dapat memepengaruhi hubungan bilateral kita. Makanya saya kan belum melihat kondisi di sana, tapi itu salah satu program saya. Jangan sampai masalah rohingnya menimbulkan sentimen negatif di negara kita," ujar pria kelahiran bogor itu.

"Seberapa kecilnya kerikil di negara kita, itu akan mengganggu hubungan bilateral. Sebaiknya untuk pemerintah di sana, jangan sampai menganggap pemerintah Indonesia itu tidak meredam aksi-aksi protes terhadap pemerintah Myanmar di Indonesia," ujar Ito.

Sementara itu, Ito menyambut baik petani tanaman narkotika di Myanmar yang disebut segitiga emas tidak lagi menanam tanaman narkotika. Ia pun siap memperhatikan perdagangan narkotika lintas negara.

"Di sana juga ada segitiga emas, saya juga mendengar sebagian petani narkotik sudah menjadi petani biasa, dari aspek ekonominya lebih bagus tapi saya belum bisa mengatakan. Upaya kita juga mencegah jangan sampai dari sana masuk ke Thailand, lalu ke Malaysia, dan masuk ke Indoensia. Indonesia itu termasuk negara pengguna dan produsen narkotika terbesar di dunia," tutup Ito.

(vid/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads