Seperti dilansir AFP, Kamis (19/9/2013), ibu dan ayah beserta paman dari korban wanita ditangkap aparat setempat. Ketiganya dijerat dakwaan pembunuhan.
Kepala kepolisian setempat Anil Kumar menuturkan, kedua korban melarikan diri dan dikejar hingga ke New Delhi oleh keluarganya. Begitu dibawa kembali ke desa mereka di Rohtak, si wanita yang berusia 20 tahun dianiaya hingga tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika membunuh pemuda itu, mereka juga memenggalnya," imbuh Kumar. Menurut Kumar, keluarga si wanita juga berusaha membakar jasad si wanita namun berhasil dicegah oleh polisi.
Tidak jelas alasan pembunuhan yang disebut-sebut demi kehormatan keluarga ini. Dijelaskan Kumar, kedua korban telah menjalin asmara selama 3 tahun terakhir. Si wanita kuliah jurusan seni, sedangkan kekasihnya juga seorang mahasiswa di kampus setempat.
"Keduanya berasal dari desa dan kasta yang sama. Ini merupakan pembunuhan demi kehormatan keluarga, tapi pembunuhan semacam ini tetap tidak dibenarkan oleh masyarakat," tegas Kumar.
"Kami telah menangkap sang ayah, ibu dan pamanya, dan kami masih mengejar saudara laki-lakinya, seorang temannya dan seorang sopir yang mengemudikan mobil yang membawa pulang kedua korban ke desa Gharnavati," tambahnya.
Selama berabad-abad, kasus pembunuhan semacam ini cukup sering terjadi. Biasanya menimpa pasangan muda yang menjalin hubungan yang tidak direstui oleh keluarga, klan atau masyarakat, terutama di lingkungan pedesaan yang masih sangat konservatif.
Berbagai alasan digunakan untuk membenarkan pembunuhan semacam ini. Yang paling sering jika kedua pasangan muda yang menjalin kasih tersebut berasal dari kasta atau kepercayaan yang berbeda. Pembunuhan dilakukan oleh keluarga mereka sendiri dengan dalih melindungi atau menjaga nama baik keluarga.
(nvc/nrl)