Birokrat Papua Diimbau Tak Pentingkan Hawaii, Tapi Lihat Nasib Mahasiswa

Birokrat Papua Diimbau Tak Pentingkan Hawaii, Tapi Lihat Nasib Mahasiswa

- detikNews
Kamis, 19 Sep 2013 10:44 WIB
Jakarta - Puluhan mahasiswa Papua, calon penerus masa depan bumi Cendrawasih terancam tak bisa kuliah. Uang tiket dari provinsi agar mereka bisa terbang ke kampus di Pulau Jawa dan pulau lainnya belum cair. Padahal perkuliahan akan segera dimulai.

"Kita berharap para birokrat Papua tak mementingkan ego, tapi lihat masa depan anak-anak Papua," jelas Deputi Perencanaan UP4B BPPT Ichawanudin Mawardi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (19/9/2013).

Yang membuat Ichwanudin sedih, uang tiket belum bisa cair karena alasan kurang logis. Untuk Papua Barat disebut belum ada persetujuan dari gubernur, sedang di Papua masih akan dijanjikan. Padahal para birokrat di Papua ini akan melakukan studi banding ke Hawaii.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini para mahasiswa akan mulai berkuliah besok, Jumat (20/9). Pihak kampus sudah memberi tenggat hingga besok," jelas Icwanudin.

Total ada sekitar 200 orang yang akan berangkat. Sebagian besar dari mereka akhirnya merogoh kocek sendiri dari orang tua, padahal hal itu tak diperbolehkan. Namun ada puluhan lainnya yang tak bisa berangkat.

"Kalau selama masa kuliah ada beasiswa dari Dikbud, satu bulan Rp 1 juta dan biaya tuition fee dan lain-lain. Kalau untuk tiket itu ditanggung provinsi," terangnya.

Dia berharap dan berdoa mahasiswa Papua ini bisa segera terbang dan berkuliah. "Mereka masa depan Papua," tutupnya.


(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads