"Tahun ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 29 Oktober 2013, selama 21 hari," kata KSAD, Jenderal Budiman di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Tahun ini, TNI menggandeng Kemenpora untuk kegiatan yang menjadi agenda rutin untuk pembangunan desa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini sepenuhnya akan mengakomodir kebutuhan warga di pedesaan seluruh Indonesia nantinya. Masyarakat dan pemerintah desa diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka tentang pembangunan seperti apa yang diinginkan untuk desanya.
"TMMD dilakukan dengan sistem buttom up. Masyarakat desa ingin apa? Begitu juga dengan pemerintahnya mau apa? Nanti akan disinergikan dengan kementerian apa yang terkait dengan kebutuhan tersebut," jelas Budiman.
Mengenai teknis kegiatannya akan dibahas dalam rapat koordinasi teknis yang dilakukan bersama kementerian pemuda dan olah raga. Diharapkan dalam rapat ini ditemukan kesesuaian antara TNI dan Kemenpora. Untuk pembangunan seluruh desa, TNI AD setiap tahunnya diberi anggaran Rp 1,3 miliar. Dana ini dinilai sangat minim karena itu, pihak TNI mengharapkan kerjasama dari pihak pemda dan masyarakat.
"Dananya sekitar Rp. 1,3 miliar per tahun. Sangat kecil. Karena itu, kita minta agar pemda dan masyarakatlah yang lebih bersemangat membangun bersama-sama," ujar Budiman.
Di dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga menekankan pengembangan pemuda pada dua sektor. Dalam waktu dekat, salah satu program yang dicanangkan yakni perbaikan di sekitar kawasan Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara. TNI dan Kemenpora akan bekerja sama untuk pembangunannya.
"Misalnya bencana Sinabung. Kita punya program pemuda tanggap bencana. Kerja sama dgn TNI untuk infrastrukturnya. Tapi pembangkitan psikisnya dari kita. Ini fleksibilitas," kata Menpora Roy Suryo.
(bil/lh)