Salah seorang warga di lokasi pengungsian, Muhammad Y. Sitepu, menyatakan, warga berasal dari tiga desa. Yakni Desa Kutarayat, Sigarang-garang, dan Kuta Gugung.
"Mereka mengungsi kemari karena lebih dekat, sehingga gampang kembali ke rumah, jika suasana sudah relatif tenang, sudah itu kerabatnya banyak yang kemari," kata Sitepu kepada wartawan, Rabu (18/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pagi atau siang, sebagian mereka pulang kembali ke rumah, untuk membersihkan rumah, melihat ladang atau kebun dan memanen tanaman yang mungkin dipanen, tetapi malam jumlahnya banyak," kata Sitepu.
Pengungsian yang berada di dekat kawasan hutan ini, dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Tempat tidur para pengungsi berupa tenda plastik, dan tikar plastik sebagai alas.
"Tenda tentu kurang, ini balita pun banyak yang butuh susu, seratus orang ada anak balita di sini. Tetapi begitulah, tak ada bantuan sampai kemari," kata Sitepu.
Diperkirakan jumlah pengungsi akan semakin banyak kemari karena situasi Gunung Sinabung yang terus mengeluarkan asap dan abu vulkanik walau sudah menurun volumenya dibanding kemarin.
(rul/try)