Emil, panggilan akrab pria 42 tahun itu, dilantik sebagai Wali Kota Bandung 2013-2018 pada Senin (16/9) lalu di Bandung, Jawa Barat. Dia berpasangan dengan Oded M Danial. Mereka mengalahkan calon lain dengan suara cukup telak.
Berikut enam aksi unik Ridwan Kamil di awal jabatannya:
Naik Sepeda ke Kantor
dok: Ridwankamil.net
|
Emil memakai pakaian dinas harian berwarna abu-abu tua yang dibalut jaket merah sederhana. Tak lupa ia memakai helm sepeda.
"Kemarin saya sempat diprotes karena tidak pakai helm," ucap sarjana arsitektur ITB ini pendek.
Jarak dari rumah pribadi ke Balai Kota sekitar 5 km. Tapi Emil tak terlihat lelah. Maklum sebelum menjadi pucuk pimpinan Pemkot Bandung, ia memang penghobi sepeda. Ia berkomitmen akan bersepeda jika tidak ada dinas luar.
Emil memarkirkan sepedanya dan bergegas menemui wakilnya, Oded M Danial, dan pejabat pemkot lainnya. Mereka pun bersalaman.
Rapat Dimulai dengan Indonesia Raya
|
Ridwan Kamil didampingi Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial. Rapat yang digelar awalnya tertutup, namun sekitar pukul 10.00 WIB, rapat terbuka bagi pers.
"Saya ingin membentuk tradisi baru, sebelum rapat dimulai menyanyikan lagu Indonesia Raya," ujar Emil.
Emil menyatakan sesuai teori manajemen, rapat efektif itu bila digelar selama satu jam. "Rapat bisa dikurangi melalui email atau telepon. Bisa menghemat energi, jika ada hal yang tidak perlu dirapatkan bisa dengan cara lain," tandas penggagas gerakan Indonesia Berkebun ini.
Wajibkan Pejabat Punya Twitter
|
"Seluruh Dinas harus memiliki twitter untuk menampung aspirasi dan memundahkan koordinasi juga komunikasi," jelas Emil.
Mengetahui para kepala dinas terlihat bingung, Emil memberikan toleransi waktu pembuatan akun twitter. "Karena masih pada bingung, jadi saya kasih waktu dua hari. Nanti SKPD pada punya twitter," kata pria kelahiran 4 Oktober 1971.
Temui Demonstran
|
Mendengar keramaian di luar, akhirnya Emil menghentikan rapat sementara. Emil yang mengenakan pakaian dinas harian (PDH) biru, pun keluar menemui massa.
Di depan Emil, Ketua GMBI Distrik Kota Bandung Moch Masyhur menyampaikan tujuh tuntutan mereka di antaranya melakukan revolusi birokrasi, menghentikan pembangunan Bandung International Convention Center di Jalan Diponegoro, dan meminta transparan dalam setiap proyek pembangunan.
Akhirnya Emil kembali ke dalam ruang tengah melanjutkan rapat. Massa pun bubar. "Wah ini pertama kali wali kota mau menemui massa demo," ujar Masyhur.
Rombak Ruang Kerja
|
"Saya rasa ruangan kerja saya terlalu besar. Nanti mungkin akan ada sedikit yang dirombak. Saya hanya butuh ruangan sedikit saja," ujar Emil.
Selain itu, Emil meminta agar di ruangan kerjanya dipasang jendela sebagai ventilasi. "Saya minta jendela, tidak perlu terlalu besar. Saya tidak bisa bekerja kalau tidak ada jendela. Kalau terlalu sering kena (angin) AC, saya bisa sakit," ungkapnya.
Emil juga meminta kepada dinas terkait untuk menjadikan Balai Kota sebagai eco office. "Tolong diakses dalam hitungan minggu, Balai Kota sudah jadi eco office. Di toilet pakai sensor lampunya, terus lampu-lampu yang tidak perlu bisa diganti," kata Emil yang diusung oleh PKS dan Gerindra ini.
Singkirkan Gadget Saat Rapat
dok: Ridwankamil.net
|
"Tidak boleh ada hape (handphone-red) atau gadget di atas meja selama rapat," tegasnya di depan seluruh kepala dinas.
Menurutnya hal itu agar seluruh peserta rapat konsentrasi. "Segala sesuatu ada porsinya, biar efisien," tandasnya.
Lebih lanjut Emil mengajak seluruh kepala dinas bekerja dengan empat prinsip. "Kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas," kata Emil.
Halaman 8 dari 7
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini