Kepolisian setempat memburu Alois Huber sejak Senin (16/9) waktu setempat. Huber melarikan diri setelah ditangkap petugas karena kedapatan melakukan perburuan ilegal di wilayah Annaberg, sekitar 90 km dari ibukota Wina.
Pada Rabu (18/9) waktu setempat, pengejaran berujung di sebuah rumah yang diyakini milik Huber. Polisi merangsek masuk ke dalam rumah, namun mendapati api yang melalap salah satu ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika api mulai bisa dikendalikan, petugas melakukan penyisiran di dalam rumah dan menemukan jasad seorang pria. "Jasad seorang pria, yang diyakini si pemburu gelap dan pelaku pembunuhan, ditemukan," imbuhnya.
Dalam pelariannya, Huber menembak mati tiga polisi dan seorang petugas paramedis. "Hari ini merupakan salah satu hari paling sedih," ucap Scherscher kepada wartawan setempat.
Sejak Selasa (17/9) malam, aparat setempat menerjunkan ratusan polisi bersenjata lengkap dan kendaraan lapis baja di sekitar rumah Huber. Dalam kondisi dikepung seperti ini, Huber sempat melakukan perlawanan dengan melepas tembakan brutal ke arah petugas.
Huber ditangkap Senin (16/09) malam setelah polisi menerima laporan bahwa dia melakukan perburuan gelap. Dia kemudian berupaya melarikan diri sambil melepas tembakan dan mencederai seorang polisi yang kemudian tewas di rumah sakit. Seorang petugas layanan darurat, yang ingin membantu polisi lain yang cedera, juga tewas ditembak.
Pria berusia 50-an tahun itu kemudian menembak mati lagi polisi kedua dan mencuri mobil polisi dan menyandera polisi. Jenazah polisi ketiga ini ditemukan di dalam mobil polisi yang dicuri.
Aktivitas berburu memang sangat populer di Austria pada zaman dahulu. Selama ini, Huber dikenal sebagai pemburu yang kerap melawan polisi. Dia sering meninggalkan bangkai atau kepala hewan hasil buruannya di tengah jalan. Huber pernah mengklaim izin berburunya dicabut aparat setempat, beberapa tahun lalu.
(nvc/fjp)