Evaluasi Pencapresan Ical Dinilai Realistis untuk Selamatkan Suara Golkar

Evaluasi Pencapresan Ical Dinilai Realistis untuk Selamatkan Suara Golkar

- detikNews
Selasa, 17 Sep 2013 18:25 WIB
Ketum Golkar Aburizal Bakrie
Jakarta - Desakan adanya evaluasi atas pencapresan Aburizal Bakrie jelang Rapimnas menguat menyusul elektabilitas Ical yang relatif stagnan. Pengamat politik dari Charta Politica Yunarto Wijaya, menilai evaluasi itu realistis untuk selamatkan Golkar di 2014.

"Evaluasi itu bukan satu-satunya jalan, tapi kalau ingin jadi partai pemenang alangkah lebih baiknya realistis buka daftar lama siapa yang lebih pantas dan punya elektabilitas selain Ical," kata Yunarto usai diskusi di Gallery Cafe, Jalan Cikini Raya, Jakpus, Selasa (17/9/2013).

Menurut Yunarto, pencapresan Ical tampak menjadi beban bagi Partai Golkar, karena saat elektabilitas partai meningkat Ical justru stagnan. Golkar terlalu fokus memaksakan Ical sebagai capres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Partai ini belakangan banyak bicara pencapresan dibanding menangkan Pileg, dan harus ingat brand Golkar jauh lebih besar dibanding brand Ical," tuturnya.

Ia menilai faktor terkuat untuk memenangkan pileg memang infrastruktur dan mesin partai, namun jangan lupakan ada faktor elektoral dari capres yang diusung.

"Harus diakui ada faktor magnet elektoral sosok yang kuat berpengaruh besar dalam mendongkrak suara Partai Golkar. Sayangnya Ical bukan tokoh yang bisa dijadikan magnet elektoral," ucapnya.

Yunarto juga menuturkan, evaluasi pencapresan Ical mungkin tidak dilakukan saat Rapimnas Oktober nanti, namun jika ditunda hingga hasil Pileg keluar bisa menjadi bumerang bagi Golkar.

"Jika Golkar gagal mencapai target Pileg, bukan tak mungkin ada suara (evaluasi) karena mereka harus mengejar hasil Pilpres. Dan sekarang Ical elektabilitasnya masih underdog untuk disandingkan dengan capres lain. Sulit," ujarnya.

(iqb/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads