Ratapan 'Anak Tiri' di Lantai 3 Tanah Abang

Lesunya Blok G Tanah Abang

Ratapan 'Anak Tiri' di Lantai 3 Tanah Abang

- detikNews
Selasa, 17 Sep 2013 15:50 WIB
Pentas Seni saat peresmian Blok G Pasar Tanah Abang. (Foto: detikcom)
Jakarta - Nurmalis, 42 tahun dan suaminya, 45 tahun tak bisa menutupi rasa kesalnya setelah dipindah ke lantai 3 Blok G Pasar Tanah Abang. Nada bicara mereka selalu meledak-ledak saat menceritakan nasibnya saat ini. Pasangan suami istri asal Sumatera Barat ini mulai bingung karena pembeli tak kunjung menghampiri tempatnya berjualan sekarang.

Mereka menuding sepinya pengunjung ke lantai 3 akibat minimnya fasilitas. “Akses ke lantai 3 ini kurang, kalau tangga ke lantai 2 ada lima buah tapi kalau yang langsung ke lantai 3 enggak ada. Lantai 2 dibuat mewah, lantai 3 dianaktirikan,” kata Nurmailis kepada detikcom, Senin (16/9) kemarin.

Adanya fasilitas akses tangga itu membuat pengunjung di lantai 2 lebih ramai dibanding di lantai 3. Pasalnya akses menuju lantai 3 ada di bagian dalam pasar sehingga orang lebih memilih berkeliling terlebih dulu di lantai 2. “Kalau bisa dikasih eskalator satu saja, orang akan lebih banyak datang ke sini,” kata Mustafa menimpali istrinya.

Keluhan senada juga disampaikan pedagang-pedagang lain di lantai 3 seperti Rizal, 39 tahun. Menurut dia kelebihan berjualan di lantai 3 hanya terhindar dari panas dan hujan saja. Namun pembeli enggan naik ke atas, sehingga omzet pedagang pun menurun.
 


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Padahal waktu jualan di luar (kaki lima), setiap hari enggak ada yang enggak dapat untung. Harusnya ada tangga eskalator sehingga pembeli bisa lebih mudah naik ke sini (lantai 3),” kata dia.

Andri, 50 tahun, pedagang pakaian jadi di lantai 3 pun mengatakan hal senada. Dua pekan setelah diresmikan Gubernur DKI Jakarta, pengunjung masih enggan ke lantai 3, karena harus naik empat tangga dari lantai dasar.

“Di bawah lebih laku daripada di sini, karena orang sudah malas naik lagi ke atas,” kata dia. Hanya dia mengaku lebih beruntung dari Rizal karena bisa menjual 4-5 potong baju dalam satu hari. “Sekarang kalau ketemu sesama pedagang kami bukannya nanya kabar atau anaknya, tapi ‘hari ini laku berapa potong?’,” kata dia sambil terkekeh.

Sebuah tangga berwarna merah memang telah terpasang persis di depan Blok G. Namun tangga baru dengan lebar sekitar tiga meter itu hanya menghubungkan lantai 1 dan 2. Sementara untuk menuju lantai 3, pengunjung harus memutar sedikit lalu kembali naik tangga yang lain. Di bagian dalam, ada juga sekitar lima tangga menuju lantai 3.

Namun, tak jarang pengunjung merasa enggan ke lantai atas dengan alasan malas naik tangga. Misalnya Pipit, 19 tahun yang datang bersama sepupunya Pina, 18 tahun. Penjaga kios pakaian di bLok A Tanah Abang itu mengaku hampir tiap hari menyempatkan ke Blok G untuk sekedar melihat-lihat atau menemani sepupunya belanja.

Tapi, meski hampir tiap hari ke blok G, Pipit dan Pina menyatakan belum pernah naik ke lantai 3. “Karena capek naik tangganya ke lantai 3, kalau ada eskalator mungkin akan lebih seru,” kata mereka bersamaan.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads