"Belom, tapi ini juga dibubarin ntar akhir bulan. Jokowi-Ahok sendiri kan juga ngasih kita waktu, sementara lah di sini," kata Jojon, salah satu pedagang parsel yang puluhan tahun berdagang di Cikini ketika ditanya apakah ada aparat yang melarang berjualan di trotoar ketika ditemui, Selasa (17/9/2013).
Jojon sendiri mendengar ada rencana relokasi pedagang parsel ke jalan buntu sebelah McDonald Cikini. Saat ini dia terpaksa ikut menduduki trotoar untuk berjualan kendati kenyamanannya jauh berkurang ketimbang saat dia menempati los toko di dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sendiri sudah ancang-ancang mencari los lain bila tak ada relokasi. Kios di Cikini Gold Center yang berada tepat di seberang Stasiun Cikini akan menjadi tempat berdagangnya bila dia tak kebagian los di McDonald Cikini.
"Awalnya Ahok nyuruh kita ke Ambassador, tapi nggak bisa dong, ilang nanti ikon Cikini. Di sini kan udah identik banget sama parsel. Saya sih pengennya bisa balik ke dalem lagi karena itu udah khas banget gitu, tapi kalo nggak bisa ya di tempat yang ada aja. Kalo di tempat relokasi kita dapet kios sempit ya pinter-pinter aja kita atur," tuturnya.
Sedangkan Ndai, penjaga toko parsel Bali sejak 4 tahun lalu mengatakan bosnya, sudah memiliki cabang di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. Dirinya berdagang hanya untuk memberi tahu pelanggannya saja.
"Sebenernya di sini ya kita tujuannya untuk ngelariin (mengarahkan) konsumen aja karena mereka udah biasa di sini, terus kita arahin aja ke cabang kita yang di Mayestik," kata Ndai.
Eko, pedagang wadah parsel rotan berharap agar lokasi relokasi pedagang parsel tak jauh-jauh dari Cikini.
"Kalo kita direlokasi enggak masalah, di mana gitu, tapi kalo bisa ya di Cikini karena ini udah tradisional banget parsel di sini, udah ikonnya deh. Kalau pendapatan, setelah digusur sama sebelum mah sama aja, nggak tentu namanya kita dagang," jelas dia.
Kepastian lokasi relokasi, itu juga yang diharapkan Hj Suhaya, pedagang parsel Cikini yang berjualan sejak tahun 1993.
"Tolong kita dikasih kejelasan sampai kapan di sini, kalo di dalam udah kelar boleh enggak balik lagi? Kalau enggak boleh gimana? Tempat kita nanti di mana? Kita kan bukan binatang, kita manusia jadi jangan seenaknya gitu. Kejelasan lah yang saya butuhkan gitu ya," kata dia.
(nwk/try)