Namun wacana ini langsung ditepis oleh pengurus DPP Golkar. Lagi-lagi ditegaskan, pencapresan Ical sudah tak bisa diutak-atik, karena sudah menjadi keputusan yang ditetapkan melalui mekanisme resmi partai.
"Sebaiknya Pak Akbar Tandjung sebagai Ketua Wantim dan orang lama dalam organisasi hendaknya tahu dan lebih bijak dalam mengeluarkan wacana. Lebih baik mengikuti peraturan-peraturan yang sudah ada, karena beliau juga mantan ketum," kata Wasekjen Golkar Nurul Arifin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap Bapak Akbar Tandjung lebih bisa menempatkan diri sebagai senior, jangan justru mengeluarkan wacana yang bisa membakar rumahnya sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di kediamannya di Jl Purnawarman No 18, Senopati, Jakarta Selatan, Akbar Tandjung melontarkan wacana konvensi capres Golkar. "Karena mereka yang akan berbuat untuk capres yang telah ditetapkan Rapimnas, sehingga sense of belonging jadi kuat. Lebih ideal lagi, dilakukan konvensi," kata Akbar.
Akbar pun mengenang kala konvensi capres digelar Golkar tahun 2004 silam. Menurut Akbar, konvensi capres saat itu sukses menciptakan iklim organisasi yang terbuka. "Rekrutmen kepemimpinan harus ciptakan iklim setiap orang yang merasa terpaggil terbuka, jadi proses demokrasi, partisipasi, dan transparansi, dan itu yang pernah kami lakukan," kata Akbar sembari mengapresiasi gelaran konvensi capres PD.
(trq/van)