Kadaker Makkah, Arsyad Hidayat, berpendapat peta alur pelaksanaan ibadah haji penting dibuat lantaran renovasi Masjidil Haram yang masih terus dikebut.
Jika jamaah haji seluruh dunia sudah datang di Tanah Haram dan berkumpul dalam waktu dan tempat yang bersamaan, potensi masalah yang akan muncul sangat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, peta alur itu akan mempermudah pergerakan jamaah haji.
"Kita akan membuat peta alur pelaksanaan ibadah jamaah haji di Masjidil Haram. Dari mana jamaah harus masuk ke Haram, apakah dari Bab Malik Fahd, Malik Abdul Aziz, atau bab yang mana, agar dibuat satu alur sehingga bisa dipedomani jamaah," papar Arsyad.
Arsyad juga meminta agar jamaah diberi arahan ketika selesai melakukan tawaf dan akan melaksanakan sai.
"Setelah selesai sai, jamaah sebaiknya langsung keluar melalui pintu Marwah saja," kata Arsyad.
Dari pintu Marwah, lanjut Arsyad, jamaah bisa diarahkan ke Bab Ali yang mengantarkan jamaah ke Mahbas Jin, atau ke Gaza yang mengantarkan jamaah ke Bakhutmah dan Ma’abdah Rezahir.
"Sementara jamaah yang tinggal di Jarwal, Hafaer, mungkin agak jauh karena harus berputar untuk ke lokasi mereka, namun saya kira ini lebih maslahat apalagi ketika dalam kondisi yang sangat padat," terang Arsyad.
Terkait dengan alur ini, Arsyad meminta kepada semua pihak untuk memberikan penjelasan kepada jamaah.
"Setiap kali kedatangan jamaah haji, kita akan membacakan semacam pemberitahun di hadapan jamaah haji. Ini akan kita siapkan," tutur Arsyad.
"Termasuk dalam pemberitahuan itu adalah imbauan agar jamaah jangan memaksakan diri beribadah umrah atau salat di Masjidil Haram. Toh seluruh tanah yang ada di Makkah itu tanah haram. Jadi pahala mereka yang salat di masjid di sekitar haram itu sama dengan yang salat di Masjidil Haram. Kita berikan penjelasan seperti itu," pesan Arsyad.
(aan/rvk)