Pelayat Dari Berbagai Daerah Padati Rumah Duka Habib Munzir

Pelayat Dari Berbagai Daerah Padati Rumah Duka Habib Munzir

- detikNews
Senin, 16 Sep 2013 00:59 WIB
dok. Majelis Rasulullah
Jakarta - Majelis Rasulullah berdiri pada tahun 1998 dan kini telah ada di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu pendirinya yakni Habib Munzir Al Musawa telah meninggal dunia karena sakit yang diderita. Ribuan orang langsung memadati rumah duka di kawasan Pancoran.

Tepatnya di Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (15/9/2013) malam, berubah menjadi lautan manusia saat mendekati rumah duka. Para pelayat yang sebagian besar adalah anggota Majelis Rasulullah ini ternyata datang dari berbagai daerah.

"Saya datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Senin (16/9) pagi nanti banyak yang menyusul. Saya dapat kabar dari kawan Surabaya mau datang, Tegal, Sumatera, yang dari Papua juga ada," kata salah satu anggota Majelis Rasulullah bernama Gusti Fauzan saat ditemui di rumah duka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gusti berangkat ke Jakarta ketika mendapat kabar kondisi kesehatan Habib Munzir mulai menurun. Menurut Gusti, kesehatan Habib Munzir memang telah menurun sejak ramadan tahun ini.

"Beliau dari kecil sudah asma. Puncaknya mulai tahun 2000-an beliau mengalami kecelakaan, tapi beliau masih hidup. Nah dari kecelakaan itu beliau punya radang otak," kata Gusti.

Di masa-masa kesehatan terganggu, Habib Munzir masih menjalani dakwah-dakwah walau hanya di Jakarta. Habib Munzir juga pernah berdakwah menggunakan ambulans dan duduk di atas tempat tidur lengkap dengan selang infus.

"Cuma dua minggu lalu beliau kelihatan sangat sehat. Waktu itu dakwah di Masjid Al Munawar, Pancoran, beliau turun dari mobil pakai kursi roda. Tapi saat itu beliau jalan sendiri dan langkahnya juga cepat. Mungkin itu sudah pertanda," ujar Gusti.

Gusti mengenang sosok Habib Munzir sebagai pendakwah yang dekat dengan kaum muda. Habib Munzir dalam dakwahnya selalu mengambil contoh sifat-sifat dan akhlak Rasulullah, sehingga dinamakan Majelis Rasulullah.

"Beliau sampai ambil murid dari Papua, dididik hingga mapan, lalu dikembalikan ke Papua untuk berdakwah," tutup Gusti.

(vid/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads