Teratur dan Rapinya Kehidupan Warga Kampung Deret Jokowi

Teratur dan Rapinya Kehidupan Warga Kampung Deret Jokowi

- detikNews
Minggu, 15 Sep 2013 08:27 WIB
Jakarta - Pemandangan kumuh dan padat di pemukiman RT 014 RW 01 Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat kini sudah berubah menjadi sederet rumah yang tertata rapi, asri, dan sejuk. Mendapat sebutan kampung deret, warga di pemukiman tersebut kini mulai melakukan gaya hidup yang lebih teratur.

Warga tidak lagi tinggal di gubuk-gubuk yang saling berhadapan hingga menimbulkan kesan semerawut dan sempit. Kini, mereka tinggal di sebuah rumah bercat hijau yang dibangun berderet dengan bentuk serupa. Penataan bangunan yang berjajar seperti itu makin membuat Kampung Deret terlihat lebih teratur.

Di depan beberapa rumah pun sudah disediakan tempat sampah organik dan non-organik sehingga warga tak perlu lagi repot mencari tempat pembuangan sampah. Atau bahkan, warga juga tidak perlu lagi membuang sampah sembarangan di bantaran rel kereta api atau di sekitar pemukiman yang jaraknya dekat dengan Stasiun Senen tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keteraturan pemukiman di kampung deret juga makin terlihat dengan tidak ada lagi 'bilik-bilik' kamar kecil yang digunakan untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK) warga. Pasalnya, rumah yang dibangun di kampung deret, sekecil apapun ukurannya, pasti dilengkapi kamar mandi. Dengan begitu, septitank pun bisa dibuat lebih rapi dan tertata.

Tak hanya rumah, tempat sampah, dan kamar mandi yang membuat kampung deret lebih teratur. Pembuatan taman di sepanjang sisi kanan jalan juga membuat suasana makin teratur, asri, dan sejuk. Hal ini dirasakan oleh seorang warga bernama Kholilah atau yang biasa disapa Mince.

"Jalanan enak jadi los, lebih rapi, terus juga adem kan banyak pohon, enak gitu mata ngeliatnya," kata Mince yang berusia sekitar 70 tahunan ini kepada detikcom, Jumat (13/9/2013). Dengan adanya kamar mandi di dalam rumah pun diakui Mince sangat bermanfaat baginya.

Sekarang, jika hujan terutama saat malam hari, Mince tak perlu lagi khawatir jika ingin pergi ke kamar mandi. Keuntungan dari kamar mandi di rumah kampung deret ini juga dirasakan warga lain yang bernama Simpen. Sejak tinggal di rumah yang baru, Simpen tak lagi menyuci di luar rumahnya, melainkan di kamar mandi. Ia juga menjemur cuciannya di dalam rumah.

"Emang enak rumah udah begini, lebih rapi juga di depan. Tapi karena enggak bisa lagi njemur di atas, jadi saya jemurnya di dalam rumah. Mau jemur di luar enggak ada jemuran terus agak ribet juga kalau ada hujan," kata janda lima anak ini.

Warga memang tidak dilarang untuk menjemur pakaiannya di halaman. Tapi, karena tak adanya jemuran atau karena sudah terbiasa menjemur pakaiannya di loteng rumah, banyak warga yang memilih menjemur pakaian di dalam rumah. Dengan begini, kondisi jalan di kampung deret pun makin terlihat lengang dan rapi.

Seperti penuturan istri ketua RT 014 RW 01, ibu Yaya bahwa pada dasarnya, konsep kampung deret ini adalah untuk menata pemukiman yang kumuh."Sekarang kan boleh dikatakan enggak kumuh lagi, enggak banyak gubuk-gubuk, yang pohon-pohon di depan itu kan dulunya gubuk hadap-hadapan gitu, jadi jalannya sempit. Kalau sekarang kan satu sisi, di sebelah sini aja, jadi depannya lebih los, lebih rapi," katanya.

(gah/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads