Guru SMA: Murid Saya Sering Dipalak di Mikrolet dan Kopami

Guru SMA: Murid Saya Sering Dipalak di Mikrolet dan Kopami

- detikNews
Sabtu, 14 Sep 2013 15:06 WIB
Jakarta - Rendahnya tingkat keamanan di angkutan umum menjadi salah satu alasan utama bagi para orang tua mengizinkan anaknya yang masih pelajar membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Seorang guru salah satu SMA swasta di Jakarta Pusat, Nurmila, sering mendengar cerita muridnya sering dipalak di mikrolet dan kopami.

"Saya sering mendengar cerita anak-anak murid saya bahwa mereka sewaktu berangkat sekolah baru saja dipalak," kata Nurmila dalam surat elektroniknya kepada detikcom, Sabtu (14/9/2013).

Sekolah tempat Nurmila mengajar berada tak jauh dari Gajah Mada Plaza. Murid-muridnya kerap bercerita bahwa mereka dipalak oleh preman di mikrolet 08 dan kopami saat berangkat ataupun pulang dari sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang cerita mereka dipepet di bangku, diancam dengan silet, macam-macam," tuturnya.

Bahkan, pernah muridnya bercerita dipalak saat sedang naik bajaj. Bajaj yang ditumpangi dihadang dua motor di wilayah Kemayoran, kemudian empat orang yang ada di motor turun merampas tas muridnya.

Oleh karenanya, dia berharap pemerintah DKI bisa memberikan keamanan maksimal bagi pengguna angkutan umum, terutama pelajar. Larangan penggunaan angkutan pribadi bagi pelajar harus diikuti dengan peningkatan pelayanan di angkutan umum.

"Jadi apalagi Pak Jokowi akan membuat aturan ganjil genap, saran saya tolong dibenahi dulu keamanan dalam kendaraan umum," pinta Nurmila.

Anda memiliki pengalaman soal putra putri atau kerabat yang masih di bawah umur naik kendaraan pribadi atau angkutan umum? Silakan berbagi ceritanya ke redaksi@detik.com dan jangan lupa sertakan nama dan nomor telepon Anda.


(trq/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads