Ingin Kaya Jadi Miliader, Asep Malah Tertipu Rp 10 Juta

Ingin Kaya Jadi Miliader, Asep Malah Tertipu Rp 10 Juta

- detikNews
Kamis, 12 Sep 2013 15:55 WIB
Tasikmalaya - Ingin kaya? Jangan ambil jalan pintas. Apalagi sampai percaya pergi ke dukun. Salah-salah malah uang simpanan yang hilang. Seperti yang dialami Asep (30), warga Cipedes, Tasikmalaya, Jabar. Uangnya Rp 10 juta disikat dukun palsu AAP (45).

"Kejadian ini sudah 5 kali terjadi, sasarannya para korban, yang ingin memperkaya diri menjadi miliader dengan cara mencari pelantara untuk dicarikan dukun penganda uang," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Iwan Iman Susilo, kepada wartawan, Kamis (12/9/2013).

Iwan menjelaskan, korban Asep awalnya menaruh uang dengan harapan uangnya bisa berkembang biak. AAP memang menjanjikan, uangnya bisa beranak pinak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban ingin membeli rumah, mobil dan perhiasan," jelasnya.

Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Tunggu punya tunggu, hari demi hari berlalu, AAP tak juga menepati janji. Uang Rp 10 juta miliknya pun lenyap, AAP melarikan diri.

Akhirnya pada Rabu (11/9) malam, setelah mendapat laporan dari korban, pelaku diciduk di rumahnya. Tak ada perlawanan yang dilakukan, saat itu pelaku dalam keadaan tidur. Sayangnya, tak ada uang milik korban yang ditemukan.

"Hanya ada bakaran kemenyan dan 2 buah kelapa muda," imbuhnya.

Pengakuan dukun palsu AAP, kata Iwan, pelaku melakukan kejahatannya dengan ritual bakar kemenyan dan disuguhi berbagai macam makanan dan air kelapa muda. Tapi itu semua hanya tipuan saja.

"Pelaku sudah memberikan uangnya ke orang lain. Karena dia memiliki hutang ke salah satu perusahaan," tutur Iwan.

Sementara itu, Asep saat dihubungi wartawan, mengatakan, dirinya ingin membeli barang seharga Rp 2,2 miliar untuk membeli rumah, mobil dan perhiasan.

"Kami mengenal pelaku dari salah seorang pelantara, sebelum kejadian itu terjadi. Pelaku meminta uang senilai Rp 10 juta untuk syarat ritual, antara lain kemenyan, kepala muda dan makanan." katanya.

Selang satu malam, pelaku menghubungi melalui telepon. "Kami ditelepon pelaku untuk secepatnya ke Karangnunggal. Dari sana, kami diberi satu karung berisikan dus, Pak ini disimpan di kamar dan jangan dibuka. Nanti dibukanya pagi hari," kata pelaku, dikatakan Asep.

Setelah melewati satu malam, korban kaget. Karena uang yang diharapkannya diganti dengan guntingan kertas sebanyak satu karung berada di dalam dus ukuran mie instan. "Kami kaget, melihat guntingan kertas berwarna putih berada di dalam dus. Namun uang asli yang dimilikinya hilang," sesalnya.

(ndr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads