"Tidak semudah itu, makanya ini harus balik lagi ke sistem RT/RW yang baiklah, makanya kita bisa berdebat soal itulah," ujar Ahok di kantornya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Ahok berharap kepala lurah dan camat bersedia turun langsung ke masyarakat, menemui RT dan RW untuk dapat mengenal masalah yang ada di lingkungannya. Menurutnya, RT dan RW merupakan pihak yang terdekat dengan masyarakat, sehingga tak sedikit pelanggaran yang justru dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RT RW yang tidak bagus copot. Caranya bagaimana? Penjarain juga, kalau misalnya ada yang sewain tanah negara dan sebagainya. Tapi sepertinya bertahap untuk seperti itu, harus disiapkan semuanya. Kalau tidak begitu tidak akan beres-beres," ulas Ahok.
Ahok juga menilai akan sulit mengontrol dan mengatur anak-anak muda yang hobi nongkrong. Dia juga mengaku DKI kekurangan tempat publik.
"Nggak bisa dihindari, taman juga dibuat tongkrongan anak muda kaya gitu. Kebun saya saja di Belitung juga dibuat orang pacaran. Itu kadang-kadang memang nggak bisa dihindari. Kita nggak bisa mengatur orang sampai kaya gitu. Ntar lama-lama kita bisa mengatur orang pegangan, pelukan, ciuman," katanya.
(sip/vid)