Tes Hakim Nyogok Rp 525 Juta, Bagaimana di Kejaksaan?

Tes Hakim Nyogok Rp 525 Juta, Bagaimana di Kejaksaan?

- detikNews
Kamis, 12 Sep 2013 12:38 WIB
Jakarta - Pegawai Pengadilan Tinggi (PT) Yogyakarta Ginarta dipecat karena menjadi calo tes hakim dengan tarif Rp 525 juta. Sogok menyogok saat tes masuk pegawai juga terjadi di berbagai lembaga, salah satunya kejaksaan.

Aksi ini dilancarkan dua pengacara terkenal asal Surabaya, KRA Basuki Adinegoro dan Sugeng Nugroho. Keduanya menjanjikan kedua anak Saut Sitompul yaitu Leonardo Sitompul dan Jelly Fernando bisa lolos tes kejaksaan.

"Syaratnya harus menyerahkan sejumlah uang," kata keduanya seperti detikcom kutip dari putusan kasasi yang dilansir website Mahkamah Agung (MA), Kamis (12/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka bertiga lalu beberapa kali bertemu di Hotel Majapahit Surabaya dan Hotel Jayakarta Jakarta kurun Juli 2007. Saut yang telah terbius bujuk rayu Basuki dan Sugeng pun memindahkan cek senilai Rp 100 juta pada 9 Juli 2007. uang pelicin kedua diserahkan dua bulan setelah itu sebanyak Rp 150 juta untuk Basuki dan Rp 50 juta untuk Sugeng.

Setelah itu, Leonardo ikut tes kejaksaan di Kejaksaan Tinggi Surabaya dan Jelly tidak ikut tes karena dijamin bisa langsung lolos tanpa ujian. Namun setelah ditunggu berhari-hari dan berbulan-bulan, Leonardo dan Jelly tidak kunjung lolos seleksi. Saut pun mempolisikan keduanya.

Di tengah proses hukum, Basuki meninggal dunia. Alhasil, Sugeng sendirian yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sugeng berkilah uang hasil nyalo tersebut habis dinikmati sendiri.

Pada 15 Desember 2008, Sugeng dituntut 3 tahun penjara dan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan hukuman 2 tahunn lebih rendah daripada tuntuan jaksa. Vonis ini diperkuat hingga banding dan kasasi. Duduk sebagai majelis kasasi Dirwoto, Djafni Djamal dan Prof Dr Rehngena Purba yang diputus pada 3- September 2010.

(asp/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads