Tanpa SIM, Bocah Sekolah Biasa Bawa Mobil Sendiri

Gaya Kebablasan ABG Bermobil

Tanpa SIM, Bocah Sekolah Biasa Bawa Mobil Sendiri

- detikNews
Kamis, 12 Sep 2013 12:19 WIB
(Fotografer - Nurul Hidayati)
Jakarta - Jejeran mobil terparkir di depan kali jembatan sebuah sekolah elite di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa lalu. Satu per satu sejak pukul 14.30 WIB, mobil-mobil tersebut mulai meninggalkan halaman parkir dalam dan luar sekolah.

Dari sejumlah deretan mobil itu ada empat siswa-siswi yang terlihat membawa mobil sendiri tanpa bantuan sopir atau orang dewasa. Mobil mereka di parkir di luar area depan gedung sekolah yang berdekatan dengan kali serta jembatan pintu keluar.

Berdasarkan pengakuan petugas keamanan sekolah setempat, Rais Suryanto, mereka sudah terbiasa pergi ke sekolah mengendarai mobil sendiri. Kalau dibandingkan tahun lalu, ungkap dia, jumlah siswa yang membawa mobil saat ini sudah berkurang sebab ada larangan dari pihak sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tahun lalu yang anak SMA-nya yang bawa mobil sendiri ada sekitar 25 siswa, sampai parkiran penuh, gak muat. Tapi sekarang paling cuma sekitar delapan atau sembilan siswa," kata Rais saat ditanyai detikcom.





Salah seorang siswa kelas XI, sebut saja Andri, 15 tahun, yang biasa mengendarai mobil sendiri ke sekolah mengaku sudah bisa menyetir sejak usia 13 tahun. Disinggung soal kecelakaan maut yang melibatkan AQJ atau Dul, 13 tahun, di tol Jagorawi, pekan lalu, Andri menyindir kenekatan Dul yang mengendarai mobil di tol tanpa didampingi orang dewasa.

Apalagi, kata dia, dengan kecepatan tinggi, sekitar 100 kilometer per jam, itu terlalu berlebihan. "Itu mah nekat. Saya gak berani Mas. Gak mungkin diizinin sama kakak atau bokap," ujarnya.

Hal serupa dikatakan Nadya, 16 tahun, teman satu sekolah Andri. Menurut dia, cara Ahmad Dhani mendidik putranya juga terlalu bebas dan dimanja. Meski ia tak menampik kalau dirinya belajar menyetir mobil sejak usia 14 tahun, tapi belum pernah sekalipun membawa sendiri ke jalur tol ataupun jarak jauh.

"Enggak berani. Nyadar juga belum punya SIM. Gak mau nekat," kata siswi yang mengaku jarak rumahnya dengan sekolah berdekatan sehingga berani mengendarai mobil sendiri.

Guru Bidang Kesiswaan SMA setempat, Gerardus Gantur mengatakan pihak sekolah terus mengarahkan orang tua siswa agar memberi pengertian kepada anaknya supaya tidak membawa mobil sendiri ke sekolah. "Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya saat ditemui detikcom.

Adanya siswa yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) tapi sudah mengendarai mobil sendiri juga terlihat di salah satu sekolah swasta elite di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut seorang juru parkir di areal sekolah tersebut, Rahmad, biasanya ada sekitar 15 siswa yang membawa mobil sendiri.

Seorang siswa kelas XI, Kevin, 15 tahun, berdalih membawa mobil sendiri sambil untuk melancarkan latihan menyetir. Selain itu, karena jarak rumahnya yang dekat dengan sekolah. "Gak punya SIM, makanya cuma berani nyetir di wilayah Kelapa Gading, Sunter, dan Pulomas saja," aku dia kepada detikcom.

Dari pengamatan detikcom di sekolah swasta lainnya di kawasan Kelapa Gading, tampak sejumlah siswa yang notabene anak baru gede alias ABG juga membawa mobil sendiri ke sekolah. Pun begitu dengan sekolah-sekolah bonafide lainnya di ibu kota, mengendarai mobil sendiri sudah merupakan hal yang lazim bagi siswa meskipun tidak mengantongi SIM.

Salah seorang siswa mengaku keberanian dirinya dan teman-teman membawa mobil karena tidak ada sanksi dari sekolah. Begitu juga polisi yang tidak terlalu ketat melakukan pengawasan di daerah sekolahnya.


(brn/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads