"Banyak motif yang kita asumsikan, namun tidak ada yang teruji di lapangan. Tidak ada motif lain selain teror," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Kamis (12/9/2013).
Kepolisian sendiri belum bisa menyebut kelompok mana yang diduga pelaku penembakan Sukardi itu. "Kalau ketemu, ujung-ujungnya teroris, atau kelompok lain akan di dalami. Itu bisa saja," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita cocokkan dulu anak peluru dan selongsong yang ditemukan di TKP penembakan Aipda Sukardi dengan yang sebelumnya," kata Rikwanto.
Penyidik telah mengirimkan bukti-bukti penembakan Sukardi ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk meneliti barang bukti tersebut. Di antaranya, 2 butir proyektil peluru yang bersarang pada punggung kiri dan perut serta 1 butir proyektil peluru di dada korban, dan 3 buah selongsong.
"Bukti ini kita kirim ke Labfor dan apakah ada kesamaan nanti dilihat hasilnya," imbuhnya.
Rikwanto menyebut, anak peluru yang ditemukan pada tubuh Sukardi berukuran kaliber 9 milimeter. Peluru tersebut biasa digunakan senjata api jenis pistol.
"Untuk kekhasannya anak peluru ini akan didalami Labfor," cetusnya.
(mei/mok)