Tren ini terlihat di media sosial Instagram. Bila dicari menggunakan hashtag #speedometer, maka akan muncul sejumlah foto speedometer berkecepatan tinggi. Tak hanya mobil, aksi kebut-kebutan di motor pun ikut dipamerkan.
Mereka yang melakukan aksi ini didominasi anak muda. Meski ada yang sudah memiliki SIM, namun aksi ini jelas berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus foto speedometer yang berhubungan dengan kecelakaan maut pernah terjadi di Tol Cipularang. Pengemudi Nissan Juke Muhammad Dwigusta Cahya (18) menabrak mobil Daihatsu Xenia. Lima penumpang Xenia tewas dalam kecelakaan itu.
Polisi memastikan, Cahya memacu mobilnya hingga lebih dari 160 km/jam. Nah, rupanya keterangan polisi sesuai dengan foto yang diposting di akun instagram milik Cahya. Dia memajang foto speedometer mobil yang dipacu dengan kecepatan di atas 140 km/jam. Kini, Cahya sudah divonis satu tahun penjara.
Insiden lebih tragis terjadi di London, Inggris. Seorang remaja meninggal dunia karena kecelakaan saat memfoto speedometer mobil yang dikendarai ketika melaju di kecepatan 105 mph (169 km/jam).
Remaja berusia 19 tahun ini kecelakaan saat ingin mengabadikan gambar speedometer mobil Vauxhall Corsa yang dikendarainya. Selain tidak berkonsentrasi ketika mengemudi, remaja ini diketahui juga minum minuman beralkohol melebihi batas.
Mobil pun menabrak pagar besi di Manchester yang pada akhirnya membuat kepala Billy luka parah dan akhirnya meninggal dunia.
"Foto-foto menunjukkan kecepatan cukup tinggi," kata Detektif Kepolisian Manchester Garry Lyle.
(mad/nwk)