Rumah Anggota Provos di Kalbar Disatroni Pencuri, Senpi dan Amunisi Raib

Rumah Anggota Provos di Kalbar Disatroni Pencuri, Senpi dan Amunisi Raib

- detikNews
Rabu, 11 Sep 2013 12:21 WIB
Polisi melakukan razia setelah ada laporan senpi anggota provos hilang dicuri (Foto: Adi Saputro/detikcom)
Pontianak - Di Jakarta, seorang anggota Provos Sat Pol Air Baharkam Polri, Bripka Sukardi, ditembak orang tak dikenal. Senjatanya hilang, diduga diambil pelaku. Dalam kadar berbeda, teror serupa juga terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Seorang anggota provos kehilangan senjata api berikut amunisi setelah rumahnya disatroni pencuri.

Korban pencurian adalah Brigadir Budi Sumaryanto, anggota Provos Polsek Pontianak. Ia tinggal di Gang Bersama, Jalan Danau Sentarum, Pontianak atau sekitar 100 meter dari kediaman pribadi Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Pencurian diketahui, Rabu (11/9/2013).

Senpi yang hilang berjenis S&W produksi Pindad. Turut hilang 5 butir peluru kaliber 38.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencurian diperkirakan dilakukan, Selasa (10/9) malam. Saat itu, rumah Budi dalam keadaan kosong. Budi berada di rumah sakit Santo Antonius Pontianak untuk menjenguk iparnya yang sedang sakit.

Budi menyimpan senpinya di lemari. Kemudian ia pergi dan mengunci rumahnya. Pelaku diduga masuk dengan mencongkel pintu dan mengambil senjata.

"Yang hilang senjata api milik saya dan uang receh," ungkap Budi saat ditemui di lokasi.

Olah TKP dilakukan Tim Inafis Polda Kalbar, Reskrim Polresta Pontianak, dan Resmob Polda Kalbar. Pada saat bersamaan, Polsek Pontianak Kota langsung mengerahkan seluruh anggotanya melakukan razia kendaraan bermotor untuk mempersempit ruang gerak pelaku.

"Razia ini fokus kepada aksi kejahatan yang membawa senjata tajam dan senjata api, seperti curat, curas, dan curanmor," kata Kapolsek Pontianak Kota Kompol Temmangangro Machmud.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Hariyanta ikut turun tangan. Ia memimpin para personel melakukan pemeriksaan di lokasi.

"Lagi kami kroscek senpi yang ada di gudang dengan senpi yang dipinjam atau pakaikan," kata Hariyanta.

Hariyanta meminta semua jajaran selalu meningkatkan kewaspadaan mengingat ancaman teror yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa diketahui dan diprediksi.

"Saya perintahkan seluruh anggota yang bertugas tidak seorang diri, apabila melakukan kegiatan terbuka harus diback up anggota yang tertutup, serta perketat penjagaan, termasuk razia secara selektif," tegasnya.
(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads