"Bapak itu pendiam. Kemarin pagi pukul 07.30 WIB masih biasa saja. Tiba-tiba ada yang kasih tahu bapak ditembak. Saya langsung lihat TV," ujar istri Bripka Sukardi, Tirtasari di Asrama Kepolisian, Jalan Cipinang Baru Raya, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
Ucapan Tirta terputus ketika air matanya mulai membasahi pipi. Ia pun kembali membuka Al Quran dan melantunkan ayat-ayat Yasin bersama kerabat dan anggota Polwan yang menemani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayah memang pendiam, dia suka cerita pengalaman hidup dia, dulu juga cerita susahnya di kontrakan. Dia cerita susahnya dulu hidup sama ibu mulai dari nol," ujar Dita dengan mata berkaca-kaca.
Tak lama, Dita dipanggil oleh keluarganya untuk menemani sang ibu membacakan surat Ysasin. Ia pun kembali duduk di sebelah ibunya dan peti jenazah ayahnya.
Suasana duka sangat terasa, baik dari pihak keluarga maupun para anggota Polri yang hadir di rumah duka. Sejumlah warga sekitar juga memenuhi parkiran rumah duka.
(vid/mad)