Presiden SBY: Serang Suriah Tanpa Mandat PBB Bukan Cara Tepat

Laporan dari Saint Petersburg

Presiden SBY: Serang Suriah Tanpa Mandat PBB Bukan Cara Tepat

- detikNews
Sabtu, 07 Sep 2013 00:10 WIB
Dok. Detikcom
Saint Petersburg, - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar konflik Suriah diselesaikan dengan cara damai. Upaya penggunaan kekuatan militer terhadap Suriah tanpa mandat PBB bukan opsi yang baik.

"Saya berpendapat dalam situasi seperti ini, penggunaan kekuatan militer untuk melakukan serangan terhadap Syria (Suriah) dan yang menyerang itu siapapun dengan tujuan untuk menghukum, tanpa kesepakatan dan mandat DK PBB bukanlah opsi yang baik," kata Presiden SBY.

Hal ini disampaikan Presiden SBY dalam jumpa pers di Hotel Grand Emerald, Saint Petersburg, Jumat (6/9/2013). SBY menyampaikan hal ini seusai menghadiri semua rangkaian pertemuan pada KTT G20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY mengaku sudah menyampaikan sikapnya ini saat working dinner pada Kamis (5/9/2013) malam dengan para pemimpin G-20, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama.

"Saya menyatakan tidak tepat. Tidak bisa kita ketahui seberapa luas dan besar dampaknya (kalau menggunakan kekuatan militer). Bukan solusi seperti itu yang kita kehendaki," imbuh SBY.

Menurut SBY, masyarakat internasional tidak bisa membiarkan saja kasus Suriah. "Kalau no action, maka saya khawatir korban akan terus berjatuhan. Oleh karena itu posisi Indonesia, masyarakat internasional harus melakukan sesuatu untuk tidak dengan kekuatan militer," tegas SBY.

Atas dasar itulah,kata SBY, ada 3 elemen utama yang harus ada dalam penyelesaian konflik Suriah. Pertama, kekerasan harus dihentikan. Kedua, dengan bisa diakhirinya kekerasan, maka perang saudara bisa dihentikan, sehingga bantuan kemanusiaan yang diperlukan bisa dilaksanakan dengan baik. Ketiga, urusan Suriah mestinya bukan penyelesaian militer tapi penyelesaian politik.

"Penyelesaian politik adalah proses penyelesaian politik yang inklusif, transparant based on the whises of Syrian people. Siapa yang harus mendorong untuk dilakukannya proses politik, jawabannya adalah masyarakat internasional yang diberikan mandat oleh PBB," kata SBY.

Saat bertemu Sekjen PBB Ban Ki Moon pada sore hari tadi, SBY juga menyampaikaan pandangan agar mendorong kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata.

"Segera bersepakatlah untuk memberlakukan semacam gencatan senjata, penghentian permusuhan dan diawasi oleh PBB. Dengan mandat PBBn berhentilah melakukan aksi kekerasan. Cease fire," pinta SBY.

Bersamaan dengan itu, lanjut SBY, segera dilakukan pertemuan tingkat tinggi yang difasilitasi PBB untuk menyusun kerangka perdamaian. "Manakala gencatan senjata bisa dijalankann lantas kerangka penyelesaian mendapat PBB, bukan tidak mungkin masuk pada proses politik, kita serahkan pada bangsa Syria," ujar SBY.

Selain itu, SBY juga berharap Presiden Obama, Presiden Putin, dan PM Inggris Avid Cameron bisa duduk bersama ". Indonesia tidak pada posisi mendikte. Bolehlah secara moral saya menyampaikan permohonan itu," jelas SBY.



(asy/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads