"Tarifnya lebih tinggi (dibanding sebelumnya), tentunya pelayanan lebih baik," kata Kahumas PT KAI Daop I Sukendar Mulya kepada detikcom, Jumat (6/9/2013),
Sukendar mengatakan, PT KAI tentunya berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan KRL. Menurutnya besaran tarif itu tidak memberatkan. "Masalah parkir memang diurus oleh anak perusahaan tapi kita terus berupaya agar parkiran bisa aman dan nyaman," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di luar memang lebih murah dan biasanya tarifnya tetap," katanya.
Nurcahyo mencontohkan kenaikan tarif di Stasiun Pondok Cina sudah terjadi beberapa waktu lalu. Saat ini tarif parkir mobil yang awalnya Rp 6.000 kini menjadi Rp 8.000 per hari. Lokasi parkir itu juga tak berkanopi.
"Kalau yang naik motor kemudian hujan, helmnya kehujanan," katanya.
Tarif baru ini diberlakukan per zona, sehingga antar-stasiun memiliki tarif parkir yang berbeda.
PT KAI telah melakukan sterilisasi pedagang di stasiun-stasiun yang ada di sepanjang Jabodetabek. Perusahaan ini kemudian membuat lahan parkir untuk menampung kendaraan pelanggan angkutan umum tersebut.
Sterilisasi ini dilakukan hampir bersamaan dengan pelaksanaan tarif progresif alias berdasar jarak, membuat tarif KRL menjadi makin murah. Murahnya tarif memicu penumpang yang berjubel.
(nal/nrl)