Rumor Soal Faksi Besar Penggoyang Pencapresan Ical

Rumor Soal Faksi Besar Penggoyang Pencapresan Ical

- detikNews
Jumat, 06 Sep 2013 11:16 WIB
Ketum Golkar, Aburizal Bakrie
Jakarta - Menjelang Pemilu 2014 internal Golkar semakin panas. Faksi-faksi besar di internal Golkar tak absen menggoyang pencapresan sang Ketua Umum Aburizal Bakrie.

Setelah Akbar Tandjung yang bersuara soal keluhan DPD terkait kepemimpinan Ical, upaya menggoyang Ical terus bergulir. Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai yang mengiyakan ada silent majority yang kecewa terhadap Ical kini menggugat masa kepemimpinan Ical yang diperpanjang setahun sampai 2015.

Padahal menurut Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Jateng-Yogya, Firman Subagyo, keputusan tersebut didukung oleh mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Keputusan tersebut juga diambil di Munas Golkar tahun 2009 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu siapa di balik upaya menggoyang pencapresan Ical?

Sumber detikcom di internal Golkar mengungkap setidaknya ada 5 faksi besar di internal Golkar. Faksi ini selalu dinamis dan saling bermanuver.

"Ya kalau bicara faksi kan ada Akbar Tandjung, Agung Laksono, JK, Ginandjar Kartasasmita, dan Ical sendiri. Itu orang-orang yang punya massa," kata sumber detikcom di internal Golkar yang cukup kompeten.

Selain itu ada faksi-faksi kecil yang mulai bermanuver. "Seperti Ade Komaruddin, Priyo Budi Santoso," katanya.

Lalu siapa yang paling berkepentingan menggoyang pencapresan Ical. "Dari dulu kan satu aja, Akbar. Tapi sekarang mungkin yang lain mulai bermanuver," kata sumber detikcom.

Dikonfirmasi terpisah, Wasekjen Golkar Tantowi Yahya tak memungkiri adanya faksi-faksi tersebut. Menurutnya faksi tak hanya ada di Golkar tapi juga di partai lainnya.

"Saya rasa dinamika biasa dalam tubuh parpol yang isinya faksi-faksi. Terutama menjelang 2014. Ini tidak hanya terjadi di Golkar tapi juga di partai lain. Di Golkar semua kader bebas mengeluarkan pendapatnya, tapi muaranya itu kepada perbaikan," tegas Tantowi.

"Bang Yorrys, Zainal Bintang, ya dalam kapasitas mereka sebagai kader yang punya sense of belonging kepada partai. Kita yakin usulan yang disampaikan bersifat mengingatkan," tandasnya.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads