Debt Collector Dibantai di Depan Ibu, Polisi: Motifnya Sakit Hati

Debt Collector Dibantai di Depan Ibu, Polisi: Motifnya Sakit Hati

- detikNews
Kamis, 05 Sep 2013 18:47 WIB
Korban dilarikan ke rumah sakit (Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Semarang - Peristiwa pembunuhan sadis menimpa warga Genuksari RT 03 RW 06 Semarang dini hari tadi. Korban, Sudarmanto (29) tewas dihujani benda tajam oleh sekelompok orang di depan keluarganya. Diduga peristiwa itu dipicu oleh balas dendam oleh orang yang sudah dikenal korban.

Dari informasi yang dihimpun, diduga pelaku adalah orang yang dikenal oleh korban dan sempat pesta minuman keras bersama dengan beberapa orang lainnya pada hari Rabu (4/9/2013) kemarin. Saat itu korban yang dalam keadaan mabuk menuduh seseorang telah mengambil kalung emasnya yang hilang.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Harryo Sugihartono. "Motifnya sakit hati, korban menuduh pelaku mencuri perhiasan jenis kalung," kata Harryo di Mapolrestabes Semarang, Rabu (5/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakak korban, Pujiatmi (34) menambahkan, adiknya yang akrab dipanggil Darmanto itu memang kehilangan kalung emas awal bulan Agustus lalu setelah bertemu teman-temannya dan pulang dengan keadaan mabuk.

"Yang saya tahu masalahnya Dar itu ketika kehilangan kalung emas sebelum Lebaran. Waktu itu Dar cuma ingat yang mengambil kalungnya laki-laki berbaju merah," ujarnya.

Pembunuhan sadis terhadap pria yang bekerja sebagai debt collector itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB. Korban bersama kakak kandungnya Tris Purnomo, kakak iparnya Muhamad Arif Muhklisin, dan seorang tetangga sedang bersantai di depan rumah. Tiba-tiba sekitar 20 orang pria datang mengendarai 6 motor dan satu mobil Panther.

Gerombolan tersebut datang membawa senjata tajam dan langung menghujani korban dengan sabetan dan tusukan senjata tajam. Korban sempat dilindungi ibunya, Sulastri (60). Namun pelaku menyingkirkan ibu korban dan mengejar korban yang berusaha lari. Belum jauh korban berlari, sejumlah pelaku menangkap dan membantainya.

Tris yang lari kearah berlawanan juga dikejar sebagian pelaku dan dibacok bagian kaki kanannya. Setelah 30 menit berlalu, para pelaku meninggalkan lokasi dan dua korban dilarikan ke RSI Sultan Agung. Nyawa Darmanto tidak tertolong karena luka tusuk di bagian punggung hingga menembus paru-paru dan jantung.

Dari hasil pemeriksaan saksi dan penyelidikan, polisi berhasil menangkap 5 pelaku diantaranya. "Ini masih dalam pengembangan. Untuk lebih lanjutnya akan kami ungkapkan besok," pungkas Harryo.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads