"Kami yakin ada hubungan senjata kimia antara Korut dan Suriah," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-Seok kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/9/2013).
Hal ini disampaikan di tengah meningkatnya retorika perang terhadap Suriah, menyusul tudingan oposisi Suriah bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad telah melakukan serangan kimia di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian di tahun yang sama, otoritas Yunani juga menyita hampir 14.000 pakaian yang memberikan perlindungan dari senjata kimia. Barang-barang tersebut disita dari sebuah kapal Korut yang mereka yakini akan menuju ke Suriah.
"Alat pelindung terkait senjata kimia telah diperjualbelikan," ujar Kim tanpa merinci lebih detail.
Bulan lalu, surat kabar Jepang, Sankei Shimbun melaporkan, Korut mencoba mengekspor masker gas ke Suriah. Dituliskan media itu, berdasarkan informasi dari Amerika Serikat, Turki mencegat sebuah kapal Korut yang mengangkut senapa-senapan, pistol, amunisis dan masker gas.
Menurut Kim, Korut diyakini memiliki hingga 5 ribu ton senjata kimia yang bisa dilepaskan dengan rudal ataupun artileri.
(ita/nrl)