Teror Potong Rambut Paksa oleh Geng Kriminal Marak di Venezuela

Teror Potong Rambut Paksa oleh Geng Kriminal Marak di Venezuela

- detikNews
Kamis, 05 Sep 2013 14:45 WIB
Ilustrasi (Asia One)
Caracas - Warga Venezuela, terutama kaum wanita tengah menghadapi teror baru yang ditimbulkan oleh geng kriminal. Bukan mengincar untuk membunuh, geng kriminal ini menyerang dan memotong rambut warga tanpa izin.

Anggota geng kriminal yang bersenjatakan gunting ini berkeliaran di jalanan dan menargetkan para wanita berambut panjang. Akibat aksi brutalnya ini, warga setempat menjuluki mereka 'piranas', sebutan ikan pemakan daging. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (5/9/2013).

Rambut yang dicuri dari pemiliknya ini kemudian dijual oleh anggota geng ke salon-salon setempat untuk dijadikan rambut palsu. Satu kepang rambut bisa bernilai hingga US$ 1.000 tergantung pada seberapa panjang, tebal dan sehat rambut tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah wanita setempat memilih untuk memotong pendek rambutnya di salon dan kemudian menyumbangkannya untuk amal. Salah satunya Vanessa Castillo yang merelakan rambut panjang hitamnya untuk dibabat habis.

"Lebih baik diberikan kepada anak-anak penderita kanker daripada dicuri oleh piranas," ucapnya.

Seorang penata rambut setempat, Contreras mengeluhkan banyaknya pelanggan yang datang ke tempatnya karena takut menjadi korban geng 'piranas'. Acara amal untuk mendonasikan rambut kepada anak-anak penderita kanker pun ramai didatangi warga.

"Banyak wanita yang datang untuk mendonasikan rambut mereka karena takut diserang di jalanan. Ini adalah cara baru untuk menganiaya wanita. Kami meminta pemerintah untuk menghukum pelakunya," cetusnya.

Insiden ini marak dilaporkan di ibukota Caracas dan Maracaibo, yang merupakan kota kedua terbesar di Venezuela. Namun anehnya, belum ada satu laporan pun kepada kepolisian setempat. Kendati demikian, kepolisian setempat tetap melakukan pengawasan, baik di keramaian maupun jalanan setempat.

Di sisi lain, sejumlah wanita di Maracaibo dan Caracas melakukan langkah antisipasi. Mereka yang berambut panjang terpaksa menggelung rambut atau menutupinya dengan topi.

"Saya berusaha untuk menghindarkan diri saya dari bahaya. Rambut Anda dicuri sama saja dengan tubuh Anda dimutilasi," ucap Ivon Galindo (27) yang memiliki rambut cokelat panjang ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads