Pintu Ruko yang Kebakaran di Jakut Tak Bisa Dibuka Tetangga yang Menolong

Pintu Ruko yang Kebakaran di Jakut Tak Bisa Dibuka Tetangga yang Menolong

- detikNews
Kamis, 05 Sep 2013 14:28 WIB
Kebakaran di ruko Teluk Gong, Jakarta Utara (Bagus PN/detikcom)
Jakarta - Percikan api di ruko kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara muncul saat waktu istirahat bagi sebagian besar orang. Beberapa pedagang di Pasar Teluk Gong dan tetangga mengetahui kebakaran itu mencoba menolong. Apa daya, pintu ruko keluarga A Liang tak bisa dibuka.

"Jadi jam setengah dua pagi tadi mati listrik, lampu pada byar-pet, terus saya cium bau kebakar. Kita cari-cari asal kebakarnya itu, kirain mesin pompa air. Jebul (ternyata, Jawa) ada api di depan pintu belakang ruko itu," ujar salah seorang saksi, Puji Wahyono di lokasi kejadian, Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Kamis (5/9/2013).

Bergegaslah Puji dan kawan-kawannya menggedor ruko, mematikan listrik, dan semampunya menjulurkan selang untuk menyemprotkan airnya ke api. Balok kayu hingga linggis digunakan untuk membuka pintu dan hanya ruko milik A Liang yang tak dapat terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa daya kita cuma punya alat seadanya. Linggis aja nggak bisa mencongkel pintu itu, sampai petugas pemadam kebakaran datang, sampai api padam, tapi penghuni ruko itu tak bisa diselamatkan," tuturnya.

A Liang adalah kepala keluarga penghuni Ruko Toba, ruko penjual makanan ringan yang terbakar. Bersama istri dan kedua anaknya, keluarga kecil itu menghadap sang pencipta.

Pelanggan setia A Liang, Erna (40) menatap kosong ruko langganannya yang gosong. Lebaran lalu adalah terakhir kalinya mereka berbincang di luar urusan jual beli.

"Biasa saya beli makanan ringan di sini, saya punya warung kecil di rumah. Pak Liang sangat baik sama saya, tiap saya belanja kalau ketemu pasti ngobrol. Kalau istrinya (Mei Hwa) biasanya duduk di kursi pojok sana itu (menunjuk susunan balok yang gosong dan masih berasap)," kenang Erna.

Menurut Erna, biasanya ada seorang pembantu A Liang dalam menjajakan jajanan. Namun hingga ini tidak nampak sang pembantu di lokasi kejadian.

Mei Hwa (41) ditemukan tewas berpelukan dengan Bella (17), tubuh keduanya lekat tak terpisahkan di dekat gerbang keluar belakang. Sedangkan Hermawan (23) nampak hendak menyusul sang ayah, A Liang (55) namun keduanya terpisahkan sebuah tembok.

Mei Hwa, Bella, dan Hermawan ditemukan terlebih dahulu pada pagi tadi sekitar pukul 5.30 WIB. Sedangkan sang ayah baru ditemukan pada pukul 9.00 WIB. Keempatnya dibawa ke RSCM untuk diautopsi.

(bpn/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads