Promosi Pemvonis Ringan Bos Judi, Sistem Mutasi MA Dipertanyakan

Promosi Pemvonis Ringan Bos Judi, Sistem Mutasi MA Dipertanyakan

- detikNews
Kamis, 05 Sep 2013 13:56 WIB
Gedung MA (ari saputra/detikcom)
Jakarta - Ramlan memvonis ringan bos judi Tjin Hook selama 5 bulan penjara. Padahal dalam Pasal 303 KUHP, penjudi dihukum maksimal 10 tahun penjara.

Atas vonis itu, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, Jawa Timur itu malah mendapatkan promosi menjadi hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim). Keputusan promosi dari Mahkamah Agung (MA) ini dipertanyakan.

"MA punya sistem pengawasan dan promosi sendiri, apakah ini dilakukan dengan baik? Jangan-jangan pengawasannya baik tapi tidak diperhatikan oleh yang melakukan promosi atau mutasi. Kalau mau menilai perorangan ya lihat rekam jejaknya," kata pengamat hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), Ganjar Bondan, kepada detikcom, Kamis (5/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menambahkan MA mungkin menilai hakim Ramlan berprestasi melalui putusan-putusannya yang berkualitas sehingga bisa mendapatkan promosi.

"Jadi lihat keseluruhan, mungkin satu ini salah, tapi bisa jadi putusan lainnya ada yang vonis mati bandar narkoba. Itu kan MA punya pertimbangan," ujar Ganjar.

Ramlan memvonis ringan Tjin Hook selama 5 bulan penjara pada 16 Agustus 2012. Tjin Hook juga memiliki sejumlah tempat hiburan malam di Tulungagung, ia mendesain tempat tinggalnya untuk kegiatan judi capsa, sobet, serta togel. Permohonan penangguhan penahanan yang diajukan Tjin Hook dikabulkan Ramlan pada 16 Juni 2012.

"Mungkin ada prestasi lain di luar kasus itu, kan sulit kita mengaitkan hasil putusan itu dengan mutasi. Jadi mungkin saja dia ada kelemahan tapi mungkin saja ada prestasi dia yang menonjol," tutup Ganjar.

Dalam berbagai kesempatan, Komisi Yudisial (KY) meminta diikutkan dalam proses promosi hakim. Sebab selama ini promosi hakim dilakukan secara tertutup oleh MA.

(vid/asp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads