Salah satu saksi yaitu kakak ipar korban, Muhamad Arif Muhklisin (32), mengatakan ia dan korban yang bekerja sebagai debt collector itu awalnya nongkrong di depan rumahnya. Namun sekitar pukul 01.15 WIB dini hari tadi, Kamis (5/9/2013), sekelompok orang yang mengendarai enam motor dan satu unit mobil Panther datang.
"Sekitar 20 orang datang naik enam motor sama mobil Panther. Mereka bawa senjata tajam," kata Arif di kamar Pemulasaraan Jenasah, RSUP Dr Kariadi Semarang, Kamis (5/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak bisa apa-apa, mereka menyerang dengan beringas. Adik saya (korban) terus dikejar," ujarnya.
Saat berusaha lari menyelamatkan diri ke belakang rumah, korban Darmanto sempat dilindungi ibunya Sulastri (60). Namun Sulastri disingkirkan oleh pelaku dan mereka kembali menghajar korban di depan ibunya. Selain Darmanto, kakak kandungnya yaitu Tris Purnomo juga dihajar dan mengalami luka parah di bagian kaki.
"Kaki Mas Tris dibacok berkali-kali sampai nyaris putus," sambung Arif.
Saat kejadian banyak warga yang berkumpul bermaksud memberi bantuan, namun mereka tidak berani berbuat banyak karena melihat salah satu pelaku membawa benda mirip senjata api.
"Salah satu dari mereka bawa benda seperti pistol dan mengancam akan menembak kalau berani mendekat," kata salah satu warga, Tikno (52).
Peristiwa sadis tesebut berlangsung sekitar 30 menit. Para pelaku yang sudah puas menghabisi korban kemudian pergi meninggalkan lokasi. Dua korban yaitu Darmanto dan kakaknya, Tris, segera dilarikan ke RSI Sultan Agung. Namun Darmanto menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit lalu dibawa ke RSUP Dr Kariadi.
"Mas Tris sudah pulang setelah kakinya dijahit," imbuh Arif.
Menurut Dokter Forensik dan Medicolegal RSUP Dr Kariadi Semarang, Gatot Suharto, dari sejumlah luka tusuk yang bersarang di tubuh korban, luka yang paling mematikan adalah di bagian punggung.
"Dari punggung sebelah kiri bagian atas masuk ujungnya mengenai paru dan jantung. Kalau melihat ilmu kedokteran, itu luka yang menyebabkan kematian," tandasnya.
Sementara itu dari cerita istri korban kepada Arif, salah satu pelaku sempat menemui Darmanto hari Rabu (4/9) siang kemarin. Dari hasil penelusuran, pihak kepolisian saat ini sudah menangkap lima pelaku yang melakukan penyerangan dan diperiksa di Mapolrestabes Semarang.
(alg/nrl)