Putin menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Channel 1 dan dilansir Press TV, Kamis (5/9/2013).
"Kami memiliki gagasan kami sendiri tentang apa yang akan kami lakukan dan bagaimana kami akan melakukannya jika situasi berkembang menuju penggunaan kekuatan atau sebaliknya," tutur Putin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retorika perang terhadap Suriah kian menggencar setelah oposisi Suriah menuding pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan kimia di basis-basis pemberontak dekat Damaskus. Oposisi menyebut, lebih dari 1.300 orang tewas dalam serangan kimia pada 21 Agustus tersebut.
Tuduhan ini berulang kali dibantah rezim Assad. Pemerintah Suriah balik menuding bahwa para pemberontaklah yang bertanggung jawab atas serangan kimia itu. Tujuannya, untuk mendorong aksi militer internasional terhadap rezim Assad.
(ita/nrl)