Marcos dan keluarganya menetap di Kompleks Nusa Loka Blok QF, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten. Sudah 3 tahun keluarga kecil tersebut tinggal di kawasan itu.
Pengamatan detikcom, Rabu (4/9/2013), rumah bercat warna putih itu terlihat sepi. Sejumlah tetangga mengaku sudah mendengar aksi Marcos yang kini diproses di kepolisian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, Marcos pernah terlibat perkelahian dengan tukang parkir beberapa waktu silam.
"Tukang parkir di depan pernah dipukul sama dia dan permasalahannya itu datangnya dari istrinya. Jadi ceritanya, istrinya masuk ke dalam kompleks. Tukang parkirnya kayak 'ngegodain'. Mungkin kelihatan sama dia (Marcos), marahlah dia, dan dipukul," ceritanya.
Ia mengatakan Marcos akhirnya didamaikan oleh Ketua RT. "Kalau sampai sekarang sih, dia belum ada masalah lagi di sekitar kompleks ini. Mereka itu jarang di rumah. Kadang-kadang saya lihat malam pas mereka pulang kerja," papar dia.
Dalam kesempatan terpisah, pemilik laundry Effendi mengenal pasutri yang disebut memiliki dua anak ini tersebut sebagai pribadi yang tidak pernah bermasalah.
"Sudah 1,5 tahun langganan laundry sama saya. Tetapi selama ini, orangnya tidak pernah bermasalah kok. Orangnya cukup sabar kalau disuruh ngantre mau. Makanya saya kaget dengar dia ada masalah di SPBU. Mereka tidak neko-neko," ungkap Effendi.
Sama seperti Effendi, Ali mengaku Marcos dan keluarganya juga sopan.
"Kalau mengenai kasus dia di SPBU itu ya, saya tidak begitu tahu. Karena mereka itu jarang di rumah. Tetapi sampai sejauh ini, dia nggak pernah ada masalah kok di kompleks ini. Belum ada warga yang melapor ke Polsek. Mereka 3 tahun tinggal di sini tidak pernah bermasalah," kata Ali yang menyebut Marcos memang jarang bersosialisasi dengan tetangga itu.
(aan/nrl)