Anggota Komisi I: Ada Indikasi Balas Jasa Dalam Pengajuan Calon Dubes

Anggota Komisi I: Ada Indikasi Balas Jasa Dalam Pengajuan Calon Dubes

- detikNews
Rabu, 04 Sep 2013 13:36 WIB
Mardani Ali Sera
Jakarta - Mencuatnya nama-nama usulan dubes menjadi kontroversi ketika dikaitkan dengan balas jasa ataupun deal-deal politik lainnya. Pengajuan duta besar memang hak Presiden RI, namun kapasitas orang tersebut juga harus dipertimbangkan.

"Duta besar itu harus memiliki kapasitas, bukan hanya karna kenal atau karna teman jadi diusulkan sebagai duta besar. Mereka ini kan yang nantinya jadi ujung tombak negara kita di mata internasional, ini kan terkesan ada indikasi balas jasa," ujar Anggota Komisi I DPR RI Mardani Ali Sera di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).

Menurutnya salah satu kriteria seorang duta besar adalah harus mampu menjaga gestur. Baginya hal ini penting dalam menjalin hubungan antar negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lihat misalnya Pak Foke (Fauzi Bowo), dia itu kan orangnya emosional, jadi bisa tidak baik ketika forum internasional. Akan terbaca pendapat pribadinya lewat gesturnya. Kalau anggapan yang berkembang saat ini kan posisi duta besar dianggap sebagai masa purna tugas seseorang, jadi anggapannya sebelum pensiun orang itu dijadikan dubes, mungkin terkait balas jasa," imbuh politisi PKS ini.

Mardani mengaku Komisi I belum menerima riwayat hidup dari calon-calon yang diajukan. Komisi I DPR RI hanya berkapasitas mempertimbangkan tiap-tiap calon.

"Surat yang kami terima baru nama-nama saja, kalau Presiden sudah punya itu CV nya lengkap. Nanti akan kita lakukan fit and proper test nya, tentative antara 17-18 September 2013. Tahun ini akan lebih ketat mengenai tahapan ini dibanding tahun sebelumnya," tambahnya.

(bpn/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads