Maksudnya, aksi militer untuk menghukum rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad hanya bisa dilakukan selama jangka waktu 60 hari semenjak pertama diluncurkan. Setelah itu, ada masa perpanjangan selama 30 hari jika aksi belum mencapai tujuan.
Draf resolusi ini disusun oleh Senator Demokrat Robert Menendez sebagai ketua komisi luar negeri dan Senator Republik Bob Corker sebagai senator senior. Menurut draf ini, tentara AS tidak akan ikut serta dan diterjunkan dalam aksi di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senator Corker menambahkan, pihaknya juga memerlukan laporan rinci dari pemerintahan Obama mengenai dukungan AS bagi kelompok-kelompok oposisi resmi dan moderat di Suriah. "Saya menunggu masukan dari kolega-kolega saya di komisi ini dan yang ada di Kongres yang akan memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan apa yang telah kami susun," tutur Corker.
"Ini merupakan salah satu isu paling serius dalam Kongres, jadi ketika kami bersiap melakukan voting pekan depan, presiden dan jajarannya harus penuh semangat meyakinkan rakyat AS," imbuhnya.
Sementara itu dalam tingkat DPR AS, dua anggota parlemen Demokrat, Chris Van Hollen dan Gerald Connollu telah mulai memperkenalkan draf resolusi soal aksi militer ini. Dalam draf ini juga disebut pembatasan durasi aksi militer AS di Suriah, yakni maksimal 90 hari.
Draf ini juga melarang keterlibatan angkatan bersenjata AS untuk terjun langsung dalam aksi militer ini. Tidak hanya itu, presiden juga dilarang untuk melakukan aksi militer tambahan di masa mendatang dengan dalih yang sama, kecuali jika Presiden Obama mampu meyakinkan Kongres bahwa rezim Suriah kembali melakukan serangan kimia.
Isi resolusi ini mulai diperkenalkan kepada anggota Senat dan DPR AS setelah Menlu John Kerry, Menhan Chuck Hagel dan Komandan Militer AS Jenderal Martin Dempsey memberikan keterangan di hadapan anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS pada Selasa (3/9) waktu setempat. Voting akan dilakukan di Kongres AS pada 9 September mendatang.
(nvc/ita)