"Menurut saya, yang utama adalah jaga kebersihan di jalan, juga kemacetan. Kalau nama jalan prioritas berikutnya. Tetapi jika memang diganti itu boleh-boleh saja karena itu untuk penghargaan bangsa bagi pahlawan," kata Agung di sela-sela membagikan Balsem II di Kantor Pos Tebet Barat, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2013).
Bagi Agung, perubahan nama jalan sah-sah saja. "Tetapi yang utama kebersihan number one, (mengatasi) kemacetan, keamanan, baru soal penamaan itu nomor dua," ujar politisi Partai Golkar yang mengenakan kemeja warna abu-abu itu.
Panitia 17 pimpinan Jimly Asshiddiqie rencananya mengganti nama Jl Medan Merdeka Selatan menjadi Jl Bung Karno, dan Jl Medan Merdeka Utara menjadi Jl Bung Hatta, Jl Medan Merdeka Barat menjadi Jl Soeharto, dan JL Medan Merdeka Timur menjadi Jl Ali Sadikin.
Rencananya Jl Bung Karno dan Jl Bung Hatta akan digolkan sebelum September. Dua nama lainnya masih akan menunggu kajian tim karena menuai protes dari berbagai kalangan. Panitia 17 dibentuk berdasarkan permintaan Gubernur DKI Jakarta setelah Soekarno dan Hatta mendapat gelar Pahlawan Nasional pada November 2012.
(aan/nrl)