"Yang bertanggungjawab adalah pimpinan," kata Jenderal Timur di Aula PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).
Menurutnya, korban pemukulan agar melapor atas insiden yang menimpanya tersebut ke kepolisian wilayah. Hal ini agar dapat segera diproses secara hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai prosedur pengawalan Freddy yang hanya dikawal beberapa penyidik dan Freddy yang tidak mengenakan baju tahanan, tiga lainnya mengenakan baju tahanan, Jenderal Timur menyatakan akan memproses hukum hak itu.
"Kalau itu ada kaitan dengan SoP ya kemungkinan itu disiplin, ya. Kalau memang melanggar itu bisa langsung kita proses," kata Timur.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di Direktorat IV Narkoba, Jl Gatot Subroto, Jakpus, Jumat (30/8/2013). Selain Freddy, ada tiga tersangka lain yang dibawa saat pemusnahan.
Barang bukti yang tidak dijelaskan jumlahnya itu dimusnahkan dengan cara dikubur. Lalu, Freddy dibawa penyidik ke sel.
"Pas ambil gambar Freddy dibawa ke sel, tiba dia ngamuk gitu sambil mukul saya berkali-kali. Saya cuma bisa menunduk melindungi kamera saya, setelah itu langsung dipisahin petugas," ujar Imam saat ditemui di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2013).
Iman mengatakan pukulan terpidana mati tersebut mengenai wajah dan tangan kanannya. Selain dirinya, wartawan Metro TV nyaris terkena pukul oleh Freddy.
"Petugas langsung misahkan Freddy dari saya terus dibawa masuk ke sel. Selain saya, Prestio anak Metro TV juga nyaris dipukul sama Freddy," ujarnya.
(ahy/mpr)