"Indonesia jelas sikapnya, bahwa presiden meminta bahwa fakta tentang kebenaran penggunaan senjata kimia ini harus dipastikan. Kita mengetahui ada tim dari PBB yang sedang bekerja dan kita harus menunggu hasil tim inspeksi PBB ini," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, di Hotel Rixos President Astana, Kazakhstan, Senin (2/9/2013).
Indonesia ingin DK PBB memiliki satu pandangan yang sama dalam merespon perkembangan di Suriah. Karena, penggunaan senjata kimia di kalangan yang tidak berdosa adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan G20 di Rusia, Presiden SBY akan melakukan pertemuan dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon, PM Turki kepala negara lainnya. Menurut Marty harus ada sikap tegas dalam kasus Suriah tersebut.
"Ini sudah terlalu lama penderitaan warga Suriah ini dibiarkan berlangsung kita harus bersikap tegas untuk memastikan tidak ada penyelesaian melalui jalur militer. Ujungnya harus penyelesaian melalui cara damai dan diplomasi," kata Marty.
Mengenai WNI di Suriah, data di Kemlu ada 12.572 orang. Sejauh ini sudah 8.679 orang dipulangkan dan ada sekitar 3 ribu orang yang masih di Suriah.
"Saat ini di shelter di KBRI Damaskus ada 148 orang di KBRI Beirut ada 146 orang proses pemulangan terus dilakukan bahkan sekarang ditetapkan bahwa WNI kita segera direpatriasi 3 ribu orang ini," tutupnya.
(mpr/ndr)