Seruan ini muncul tepat sehari setelah presiden interim Mesir Adly Mansour mengumumkan tim panel untuk menyusun amandemen konstitusi. Pihak Ikhwanul Muslimin tidak ikut serta dalam tim panel tersebut karena menolak ambil bagian.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pihak Aliansi Anti-Kudeta, seperti dilansir AFP, Senin (2/9/2013), unjuk rasa untuk memperingati pelengseran Morsi akan digelar pada Selasa (3/9) waktu setempat. Slogan yang akan digunakan yakni 'Kudeta adalah tindak terorisme'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, pihak Aliansi Anti-Kudeta yang dipimpin Ikhwanul, juga menyebutkan anggotanya yang ada di kawasan Eropa memiliki bukti dokumentasi untuk melawan pihak-pihak yang melengserkan Morsi.
"Warga Mesir di Eropa mendokumentasikan kejahatan dalam pelengseran pemimpin kita sehingga mereka bisa dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional," tegas mereka.
Pada Jumat (30/8) lalu, aliansi ini juga menyerukan unjuk rasa untuk menunjukkan dukungan kepada Morsi. Namun hanya sedikit orang yang ikut serta. Ikhwanul Muslimin yang biasanya ahli dalam menggerakkan massa, disebut-sebut telah kehilangan kemampuannya dalam menggerakkan massa dalam jumlah besar. Ini terjadi pasca penangkapan para pemimpin kelompok ini sejak 14 Agustus lalu.
Morsi dilengserkan oleh militer pada 3 Juli lalu pasca aksi unjuk rasa besar-besaran digelar oleh rakyat Mesir yang menentangnya.
(nvc/ita)