Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dugaan tersebut didsarkan dari hasil pemeriksaan terhadap kaca mobil yang terkena tembakan.
"Lubang bekas tembakannya itu kecil, kemungkinan besar pelaku menggunakan senjata air gun," kata Rikwanto, Senin (2/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Rikwanto mengatakan, pihaknya masih mengecek CCTV Jasa Marga yang berada di ruas tol tersebut. Dari hasil analisa CCTV, mobil yang digunakan pelaku penembakan adalah Volvo.
"Dari analisa CCTV itu terlihat seperti Volvo hitam tahun tua, namun nopolnya belum bisa diangkat, lagi dianalisa karena jaraknya jauh," jelasnya.
Ia menambahkan, mobil Volvo yang saat itu menggunakan sirine itu, bukan merupakan rangkaian iring-iringan mobil.
Peristiwa itu terjadi di flyover Pancoran di dalam ruas Tol Tebet arah Semanggi, Jumat 30 Agustus 2013 sore lalu. Saat itu, sopir Bluebird bernama Deffi (40), sedang mengangkut penumpangnya dari Taman Mini, Jakarta Timur. Penumpang tersebut minta diantarkan ke Hotel Sultan.
Setibanya di flyover Pancoran, mobilnya diikuti iring-iringan mobil yang menggunakan sirine. Salah satu mobil yang berada persis di belakangnya, terus mendesaknya untuk segera meminggirkan mobilnya.
Ia kemudian meminggirkan taksinya dan masuk ke jalur 2. Semula Deffi berada di jalur 1, dekat bahu jalan. Kemudian, sesaat setelah ia memberi jalan untuk Mercy tersebut, tiba-tiba saja terdengar suara kaca pecah.
Akibat tembakan yang diduga berasal dari air gun itu, kaca bagian kiri depan mengalami retak-retak.
(mei/mad)