"Saya belum ketemu Pak Trimedya Pandjaitan sebagai ketua BK, nanti saya tanya dulu seperti apa," kata Puan Maharani kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Namun Puan menyerahkan hal itu kepada BK, karena dulu pun sempat ditelusuri dan menjadi polemik. "Itu sudah diserahkan ke BK," kata Puan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue juga nggak ngerti. Padahal sudah ada surat dari Bareskrim, ngapain lagi dipanggil," kata Trimedya.
Namun, Trimedya mengatakan karena keputusan untuk meneruskan penyelidikan kasus ini diambil sebelum dia dilantik menjadi Ketua BK, maka dia hanya meneruskan hasil keputusan rapat.
"Kalau sudah dijadwalkan ya nggak mungkin di cancel lagi. Jadwalnya dua minggu lagi. Nanti kita uji bagaimana kaitan-kaitannya," tutur politikus PDIP ini.
Sebelumnya, BK memutuskan untuk meneruskan kasus ini dengan meminta keterangan ahli IT dari ITB, UGM, dan Unpad. Permintaan ini dilakukan setelah Mabes Polri, yang juga sempat dimintai bantuan, menyatakan tak bisa melakukan identifikasi.
Kasus video porno mirip anggota DPR ini mencuat April 2012 tahun lalu. Saat itu beredar video porno di masyarakat. Pemeran perempuan dalam video itu disebut mirip dengan anggota Komisi IX DPR dari FPDIP Karolin Margreth Natasha.
Karolin sempat lama tak muncul ke publik saat itu kasus itu ramai dibicarakan. Namun akhirnya dia muncul dan memberikan klarifikasi.
"Saya tidak terkait dengan masalah itu," jelas perempuan kelahiran 1982 ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
(bal/van)