Panitia 17 Penggodok Jl Medan Merdeka Dibentuk Atas Permintaan Gubernur DKI

Panitia 17 Penggodok Jl Medan Merdeka Dibentuk Atas Permintaan Gubernur DKI

- detikNews
Senin, 02 Sep 2013 16:05 WIB
Jalan Medan Merdeka Utara (Foto: dok detikcom)
Jakarta - Panitia 17 yang menggodok perubahan 4 nama Jalan Medan Merdeka awalnya dibentuk atas permintaan Gubernur DKI Jakarta. Hal ini sebagai follow up atas disahkannya Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pahlawan nasional. Pemprov DKI pula yang meminta Panitia 17 menyerahkan 4 nama tokoh.

"Yang pertama usulannya cuma dua, ini follow up dari pengukuhan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pahlawan nasional, jadi kita evaluasi ternyata di seluruh Indonesia banyak kota yang belum ada nama Jalan Soekarno," jelas Ketua Panitia 17 Jimly Asshiddiqie yang menjelaskan proses penggantian naman Jalan Medan Merdeka.

Hal itu dikatakan Jimly di Hotel Aryaduta, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2013). Bahkan, imbuhnya, ada banyak sekali nama jalan yang dulunya bernama Jalan Bung Karno diganti karena stigma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Bung Karno dan Bung Hatta dikukuhkan sebagai pahlawan nasional pada November 2012 lalu, masih tak banyak dipakai menjadi nama jalan untuk mengenang jasa-jasanya.

"Nah jadi kita usulkan kepada gubernur tapi tadinya pribadi saja, gubernur minta dibikin panitia, terpaksa kumpul beberapa tokoh, yang kebetulan tahun lalu itu ikut terlibat supaya Bung Karno dan Bung Hatta itu dikukuhkan lagi sebagai pahlawan nasional," jelas Jimly.

"Jadi tokoh-tokoh itu saya undang, termasuk ketua DPR, ketua DPD, ada sejarawan Anhar Gonggong, Taufiq Abdullah, Ibu Moeryati Soedibyo, dan macam-macam," imbuh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Sesudah diusulkan ke Pemprov DKI, Panitia 17 mulai rapat. Namun, Pemprov DKI meminta Panitia mengganti 4 ruas nama jalan, bukan cuma Soekarno dan Hatta.

"Selesai rapat, ternyata pejabat Pemda (bilang) nggak bisa kalau cuma dua, harus empat-empatnya. Jadi kita disuruh mencari dua nama lagi, bahkan kita dikasih data bahwa dulu Merdeka ini namanya dulu nama lapangan," tuturnya.

Panitia 17 pun memulai membahas nama pengganti jalan dengan nama Bung Karno dan Bung Hatta. Dalam rapat itu juga diundang para penasihat yang terdiri dari Ketua DPR, Ketua DPD, dan Gubernur DKI Jokowi.

"Nah kita mulai dengan Bung Karno dan Bung Hatta cuma karena yang dua harus diisi, kita baru rapat sekali sebetulnya, belum keluar, cuma dalam Panitia 17 ini. Jadi kita undang rapat dan Jokowi datang telat, dia datang dengan banyak sekali wartawan. Jadi begitu kita membuat kesimpulan mengenai Jalan Medan Merdeka Barat dan Timur tapi ini belum tuntas, masih banyak perdebatan, berdebat ada yang setuju dan ada yang nggak," tutur dia.

Pada Januari 2013 lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa PDIP mengusulkan nama Ir Soekarno menjadi salah satu nama jalan di Jakarta. Jokowi sedang mencari jalan mana yang akan diberi nama presiden pertama RI ini.

"Untuk jalan yang gede-gede termasuk jalan panjang, banyak. Baru 5 hari yang lalu (diusulkan), jadi itu yang nanti akan kita tentukan, jalan ini untuk nama ini, jalan ini untuk nama ini," ujar Jokowi usai bertemu dengan Menteri PU di Kementerian PU, Jl Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2013).

Jokowi belum bisa memastikan jalan mana yang akan diberi nama Ir Soekarno. Yang jelas menurutnya jalan itu haruslah jalan besar atau jalan utama.

"Belum, saya baru lihat, kemudian ada beberapa alternatif, jadi saya belum bisa ngomong. (jalan) Yang paling gedelah," imbuhnya.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads