Begini Cara Caddy Menolak Rayuan Pejabat

Lobi-lobi Pejabat di Padang Golf

Begini Cara Caddy Menolak Rayuan Pejabat

- detikNews
Senin, 02 Sep 2013 14:51 WIB
Ilustrasi Foto Thinkstock
Jakarta - Ahad siang (1/9) kemarin, udara begitu terik. Namun sengatan panas matahari itu tidak membuat sejumlah perempuan belia di lapangan golf Pulomas, Jakarta Timur mengeluh. Sejak pukul 09.30 pagi mereka dengan sabar dan telaten menjadi asisten dan menemani pegolf hingga berjam-jam demi menyelesaikan 18 hole.

Para perempuan belia yang kebanyakan berparas ayu itu adalah caddy, atau asisten pegolf saat bermain di lapangan.

Salah satunya Tiara, -bukan nama sebenarnya- yang menjadi perhatian saat itu. Rok mini dan kemeja ketat yang membalut tubuh perempuan berkulit putih ini makin menjadikan dia sebagai 'bintang' di lapangan golf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tiara menenteng payung serta satu stik golf milik pegolf. Sejak pukul 09.30 pagi ia sudah berada di lapangan menemani seorang pengusaha garmen dari Sunter, Jakarta Utara. Dara berusia 22 tahun ini begitu sabar menemani dan mengarahkan pengusaha itu yang mondar mandir untuk memukul bola.

Sesekali sapu tangan di kantung belakang roknya diusap ke wajahnya yang berkeringat. Pukul 13.30, Tiara selesai bertugas. Hari Minggu kemarin, ia hanya mendapat jatah satu tamu.

Tiara mengaku, banyak suka dan duka selama satu setengah tahun menjadi caddy. Salah satu pengalaman suka adalah saat dipercaya mendampingi dua tamu di akhir pekan. Saat itu, kalau tamu senang dengan kinerjanya di lapangan, dalam satu hari bisa mendapat uang tips minimal Rp 600 ribu.

Pendapatan ini tentunya memberikan kesenangan tersendiri. Pasalnya dari pengelola lapangan bayarannya untuk mendampingi satu tamu tak lebih dari Rp 70 ribu. β€œAlhamdulillah disyukurin kalau akhir pekan buat tambahan cicilan motor,” kata Tiara kepda detikcom di lapangan golf Pulomas, Minggu kemarin.

Beda kalau lagi apes Pernah di hari biasa selama tiga hari berturut, ia tidak mendapatkan tamu karena memang sepi. Tanpa tamu, ia tidak bisa memperoleh pemasukan. Ada lagi kondisi yang menurutnya lebih sial, kalau dirinya mendapatkan tamu yang bawel.

Tidak jarang, ia mendapat omelan atau kata-kata yang tidak sopan dari tamu. β€œYa, namanya orang banyak duit. Kerjaan kita seperti begini. Dia ngomong kata kasar sampe kata binatang, ya kita cuma bisa nunduk dan minta maaf aja,” ujarnya.

Tiara juga pernah mendapat giliran mengarahkan pengusaha yang jago main golf tapi genit. Di kalangan caddy, mereka sudah bisa membedakan mana pengusaha yang baik, galak, dan genit.

Biasanya untuk antisipasi sikap genit, Tiara hanya senyum dan berusaha tidak meladeni secara serius. Cara lain untuk menolak secara halus bilang saja sudah ada kekasih yang akan menjemput. Menurutnya, kalau diladeni nanti malah tambah genit dan ngajak kencan malam minggu.

β€œPadahal dia itu dah punya istri, anak. Cape deh. Biasanya yang caddy genit sih ngajakin ajakan pengusaha yang genit,” kata perempuan yang sudah 1,5 tahun menjadi cady ini.

Hal senada dialami caddy lainnya Fanny, 24 tahun. Dia termasuk senior karena sudah empat tahun pengalaman dari dua tempat perusahaan lapangan golf. Karena jam terbang dan paham teknis bermain golf, ia juga menjadi caddy idola sejumlah tamu dari pengusaha, camat, hingga wali kota.

Tidak mengherankan, kalau dari pendapatannya sebagai caddy, Fanny bisa menjadi tulang punggung keluarganya. Maklum, katanya ia anak pertama dari tiga bersaudara. Sementara, ayahnya sudah meninggal dan ibunya hanya ibu rumah tangga.

β€œYang saya bisa, ya saya lakuin. Lagian rumah saya deket sini. Jadi, enggak ada masalah kalau berangkat pagi-pagi buta ada persiapan turnamen,” kata Fanny yang drop out kuliah pada semester dua itu.

Soal pendapatan, Fanny mengaku honornya dari perusahaan golf tempatnya bekerja tidak mencapai Rp 100 ribu. Tapi, kalau lagi hoki seperti ada turnamen dan para pengusaha yang taruhan, dia bisa dapat tips sampai Rp 500 ribu - Rp 1 juta pertamu.

Misalkan kalau lagi ramai, per bulan ia bisa mendapatkan pemasukan Rp 6,5 juta dari honor fee dan tips. Tapi, kalau lagi sepi, ia paling hanya dapat Rp 3,5 juta. β€œKalau lagi mujur ya begitu. Tapi, kalau kosong ya biasa saja sih,” ujar perempuan dengan tinggi badan 169 sentimeter ini.

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads