"Saya sayangkan Pak Jokowi jika menyetujui usulan ini, kayak nggak punya kerjaan lain saja. Jokowi itu seorang Soekarnois," kata Sejarawan dari UI JJ Rizal ketika dihubungi detikcom, Senin (2/9/2013).
Menurut Rizal, usulan ini tidak didasari oleh tinjauan sejarah yang kuat. Sejarah membuktikan, menurut Rizal, Soeharto merupakan sosok yang kontroversial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usulan nama Jl Soeharto dinilainya sebagai manuver politik dari sekelompok orang. Namun Rizal tak menyebut manuver apa yang dicurigainya itu. Jika tak hati-hati, Jokowi bisa dijebak lewat keputusannya untuk mewadahi usulan itu.
"Saya awalnya diajak terlibat dalam Panitia 17 dan ikut rapat pertama sebulanan lalu bersama Pak Jimmly, tapi saya melihat banyak orang-orang memainkan yang peranan politik. Makanya pelan-pelan saya mundur dari panitia itu," ungkapnya.
Rizal tak keberatan jika Jl Bung Kano dan Bung Hatta diresmikan. Soalnya Bung Karno dan Bung Hatta, termasuk Ali Sadikin, memiliki konteks sejarah yang kuat. Soekarno disebutnya sebagai architect of nation. Sementara Ali Sadikin, menurutnya, telah membangun kota Jakarta dan langkahnya menjadi prototype pembangunan Jakarta hingga kini.
"Lha kok tiba-tiba dibandingkan dengan Soeharto, orang yang merusak Indonesia, apa ini tidak menghina? Saya berharap Pak Jokowi jangan terjebak. Harus memanggil historian untuk mencerahkan ini," pungkasnya.
(dnu/van)